Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Ganti-ganti Merek Oli Bisa Merusak Mesin? | Simulasi Kredit MPV Murah

Kompas.com - 14/08/2020, 06:02 WIB
Aditya Maulana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seringkali kita mendengar anggapan masyarakat seputar larangan gonta-ganti merek oli. Bila dilakukan, salah satu dampak yang diyakini terjadi, adalah kurang optimalnya kinerja mesin.

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi mengatakan, mitos seputar larangan gonta-ganti merek oli tidak benar. Sepanjang spesifikasi oli masih sama, pemilik kendaraan bebas untuk mengganti merek oli sesuai dengan yang disukainya.

“Tidak masalah bila pemilik kendaraan ingin mengganti oli A atau B karena faktor promosi, harga, atau karena ingin mencoba kualitas yang lebih baik,” ujar Didi kepada Kompas.com.

Selain itu, yang tak kalah menariknya lagi soal simulasi kredit MPV murah. Penasaran seperti apa, berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Kamis 13 Agustus 2020:

1. Mitos atau Fakta, Ganti-ganti Merek Oli Bisa Merusak Mesin?

Ilustrasi ganti oliDeltalube Ilustrasi ganti oli

Seringkali kita mendengar anggapan masyarakat seputar larangan gonta-ganti merek oli. Bila dilakukan, salah satu dampak yang diyakini terjadi, adalah kurang optimalnya kinerja mesin.

Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor Didi Ahadi mengatakan, mitos seputar larangan gonta-ganti merek oli tidak benar. Sepanjang spesifikasi oli masih sama, pemilik kendaraan bebas untuk mengganti merek oli sesuai dengan yang disukainya.

“Tidak masalah bila pemilik kendaraan ingin mengganti oli A atau B karena faktor promosi, harga, atau karena ingin mencoba kualitas yang lebih baik,” ujar Didi kepada Kompas.com.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Ganti-ganti Merek Oli Bisa Merusak Mesin?

2. Daftar 10 Motor Matik Harga di Bawah Rp 5 Juta

Ilustrasi motorOtomania/Setyo Adi Ilustrasi motor

Di tengah Covid-19 peminat sepeda motor bekas mulai mengalami kenaikan. Meski kondisi penjualan belum bisa dikatakan normal, setidaknya jumlah konsumen lebih banyak dibandingkan saat awal pandemi.

Di antara deretan motor bekas yang dijual, skuter matik ( skutik) menjadi salah satu tipe sepeda motor yang paling banyak diminati oleh pembeli.

Kepopuleran motor dengan transmisi otomatis ini seakan belum bisa ditandingi oleh jenis motor apa pun.

Terlebih, jika harga yang ditawarkan termasuk terjangkau, yakni berkisar di angka Rp 5 jutaan atau bahkan di bawahnya.

Baca juga: Daftar 10 Motor Matik Harga di Bawah Rp 5 Juta

3. Daftar Mobil Paling Diburu pada Bursa Lelang

Mobil lelang sitaan KPK Mobil lelang sitaan KPK

Lelang merupakan salah satu cara untuk mendapatkan mobil bekas berkualitas. Hal ini tidak lepas dari banyaknya balai lelang yang mulai fokus di bidang otomotif.

Salah satunya ialah Balai Lelang Asta Natra Jaya atau Auksi. Balai lelang swasta yang sebelumnya bernama MPM Lelang ini, rutin melakukan lelang kendaraan bermotor sejak 2013.

Auksi mengeluarkan daftar merek dan model mobil yang paling laris di bursa lelang. Daftar disusun berdasarkan merek yang dicari konsumen dan jumlah unit mobil yang berhasil terjual.

Baca juga: Daftar Mobil Paling Diburu pada Bursa Lelang

4. Simulasi Kredit MPV Murah, dari Avanza hingga Xpander per Agustus 2020

Ilustrasi sewa Toyota Avanzajejakpiknik.com Ilustrasi sewa Toyota Avanza

Kendaraan bermotor roda empat berjenis low multi purpose vehicle ( LMPV) dengan kapasitas tujuh penumpang, masih menjadi pilihan keluarga di Indonesia.

Sebab, mobil dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti angkutan utama bagi keluarga, kendaraan sewa, taksi online, dan sebagainya yang membutuhkan kapasitas cukup besar namun nyaman.

Namun di tengah pandemi virus corona alias Covid-19, memiliki mobil baru menjadi tantangan sendiri.

Baca juga: Simulasi Kredit MPV Murah, dari Avanza hingga Xpander per Agustus 2020

5. Bus Buatan Ungaran Ternyata Sering Ditiru Negara Lain

bus bangladesh mirip dengan di indonesiabus-truck.id bus bangladesh mirip dengan di indonesia

Karoseri asal Ungaran, Jawa Tengah, Laksana telah melakukan ekspor beberapa unit bus double decker atau tingkat ke Bangladesh. Tentunya fakta ini merupakan bukti kalau bus buatan Indonesia punya standar Internasional.

Karena kualitasnya, beberapa karoseri di Bangladesh juga kerap meniru bodi bus buatannya. Namun tidak sepenuhnya meniru, karena karoseri tersebut hanya memasang logo Laksana dan Legacy pada bodi busnya.

Secara desain keseluruhan, memang tidak sama persis dengan bodi bus buatan karoseri Laksana. Export Manager karoseri Laksana, Werry Yulianto juga tidak menampik adanya karoseri yang memakai nama Laksana dan Legacy.

Baca juga: Bus Buatan Ungaran Ternyata Sering Ditiru Negara Lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau