JEREZ, KOMPAS.com - Managing Director Motorsport Yamaha Lin Jarvis mengatakan dia tidak terlalu bisa melihat bakat pebalap. Soal hal itu, Jarvis mengaku tak sehebat Manajer Tim Repsol Honda Alberto Puig.
"Saya tidak jenius memilih pebalap muda, saya bukan orang yang bisa melihat masa depan seorang anak di usia 13 tahun. Jika Anda ingin berbicara soal itu maka mungkin lihat Alberto Puig," kata Jarvis mengutip MotoGP.com, Senin (3/8/2020).
Baca juga: Jangan Berhenti di Bahu Jalan Tol untuk Akali Ganjil Genap, Bahaya
Jarvis memuji Puig sebagai orang yang bisa melihat kemampuan seseorang bahkan dari usia dini. Hal itu bisa dilakukannya karena Puig memang mantan pebalap dan lama berkecimpung di pembibitan pebalap muda.
"Dia adalah contoh yang baik dari seseorang yang secara teknis tajam sebagai mantan pebalap, yang membesarkan beberapa pembalap yang sukses. Tapi itu bukan keahlian saya, " kata Jarvis.
Bergeser ke soal Fabio Quartararo, pebalap rookie tim satelit Petronas Yamah SRT yang kini mulai difavoritkan juara dunia musim 2020, Jarvis mengatakan Quartarao merupakan kasus langka.
Baca juga: Mengenal Fitur Penunjang Kenyamanan Kaki pada Bus AKAP
“Dalam kasus Fabio, dia memiliki karir yang menarik sampai. Keberhasilan yang luar biasa sejak awal (Moto3), kemudian dia mengalami masa-masa sulit (Moto2), dan kemudian dia datang ke MotoGP secara mengejutkan. Itu juga mengejutkan kami," katanya.
"Kami mendukung keputusan tim (Petronas Yamah), itu adalah pilihan mereka dan kami berkata ‘mengapa tidak? Tidak ada ruginya, mari kita beri dia kesempatan’. Dia menunjukkan bakatnya sejak hari itu," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.