Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Mesin Bus Harus Hidup Ketika Menyalakan AC?

Kompas.com - 24/07/2020, 11:23 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat naik ke bus yang mesinnya mati, pasti kabin terasa sangat panas. Biasanya, sistem pendingin alias air conditioner (AC) bus posisinya juga dalam kondisi mati.

Pada dasarnya, sistem kerja AC pada bus sama dengan di mobil. Perbedaannya, hanya ada pada kondensor yang biasanya diletakkan di atap bus.

Selain itu, kenapa AC tidak menyala saat mesin mati dikarenakan kinerja kompresor yang menyambung dengan mesin via sabuk baja alias belt.

Tugas kompresor sebagai pemompa udara dan menyirkulasikan gas freon tidak akan menyala jika tidak ada putaran mesin. Kalau model AC di bus zaman dahulu, memang bisa menyala tanpa mesin bus dihidupkan.

Baca juga: Hari Ini Operasi Patuh 2020 Digelar Serentak Seluruh Indonesia

Ac bus gendong/gantungimotorium.wordpress Ac bus gendong/gantung

Export Manager karoseri Laksana, Werry Yulianto mengatakan, model AC zaman dahulu yang bisa menyala tanpa bantuan mesin bus dinamai AC gendong.

“Kalau Zaman dulu ada yang namanya AC gendong, jadi dia pakai mesin terpisah. Modelnya seperti AC split yang dipakai mobil bank/sim keliling, tapi kalau sekarang sudah jarang yang pakai,” kata Werry kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Ini Jenis Pelanggaran yang Diincar Selama Operasi Patuh Jaya 2020

AC di bus saat ini , kompresornya bekerja berbarengan dengan mesin, baik untuk model mesin depan maupun belakang. Apalagi jika bus mesin depan pakai AC, jalan masuk untuk penumpang ke kabin semakin sempit.

Kompresor yang menyala, mengalirkan freon ke kondensor. Setelah dari kondensor, melewati proses penyaringan dengan filter dryer. Setelah itu diarahkan ke katup ekspansi dan terakhir dikumpulkan pada evaporator. Udara yang sudah dingin akan didistribusikan ke seluruh kabin bus dengan bantuan blower.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com