Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sensasi Naik Sasis Dek Tinggi, Pemandangan Kayak Naik Bus Tingkat

Kompas.com - 16/07/2020, 09:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Model bodi bus yang beredar di Indonesia semakin beragam. Sejak tahun 2010-an, mulai beredar bus dengan tipe dek yang tinggi. Bus ini memiliki lantai yang lebih tinggi 10 cm sampai 15 cm dari yang standar.

Kemudian, berbagai karoseri juga mulai membuat varian bus besar berlantai tinggi. Misalnya untuk karoseri Adi Putro dengan varian Jetbus 3+ SHD dengan tinggi 3,85 meter, Laksana SR2 XHD dengan tinggi 3,9 meter dan Tentrem Avante H9 dengan tinggi 3,9 meter.

Anggota Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya mengatakan, ada kelebihan dari penggunaan bus dengan dek tinggi ini, mulai dari luasnya bagasi sampai pandangan ke luar yang luas.

Baca juga: Modal Rp 13 Juta, Bawa Pulang CBR 250 dan Ninja 250 Mono

bus karoseri tentremKompas.com/Fathan Radityasani bus karoseri tentrem

“Bus dek tinggi memiliki bagasi yang luas. Kemudian pandangan ke samping oleh penumpang yang tinggi. Kalau ke depan rasanya seperti naik double decker,” kata Dimas kepada Kompas.com, Rabu (15/7/2020).

Biasanya tinggi bagasi pada bus berlantai tinggi ini mulai dari 100 cm sampai 110 cm. Dengan bagasi yang tinggi ini, bisa memuat barang yang besar, bahkan bisa muat motor. Oleh karena itu, dek kabin juga jadi lebih tinggi.

Baca juga: Sudah New Normal, Mobil Bekas Ini Masih Minim Peminat

Namun, tingginya bus juga berefek pada bodi roll yang lebih terasa daripada bus yang lebih rendah. Selain itu, bus dengan tinggi di atas 3,8 meter juga butuh spesifikasi suspensi udara dengan sasis yang wide agar lebih kuat menopang berat bus.

“Secara teori pasti lebih limbung, tapi tergantung dari konstruksi masing-masing karoseri. Selain itu, konstruksi suspensi depan juga pengaruh ke limbung,” ucap Dimas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com