Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Lokasi Stiker Keterangan Tekanan Udara Ban Mobil

Kompas.com - 10/07/2020, 09:12 WIB
Ari Purnomo,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tekanan udara ban mobil tidak boleh diabaikan begitu saja. Pasalnya, tingkat tekanan udara tersebut berpengaruh terhadap kenyamanan dan keamanan selama berkendara.

Maka dari itu, sebelum mobil digunakan sebaiknya pemilik kendaraan memastikan tekanan udara pada ban sudah sesuai atau belum.

Kesesuaian tekanan udara ini juga harus mengikuti berat beban atau jumlah penumpang pada kendaraan.

Baca juga: Tips Jika Ingin Beli Mobil Bekas di Balai Lelang

Mengingat, beda berat beban yang dibawa kendaraan juga berpengaruh pada tekanan udara pada ban.

tekanan udara banKompas.com/Fathan Radityasani tekanan udara ban

Untuk mengatur tekanan udara yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan tidaklah sulit. Pemilik mobil bisa melihat ukuran tekanan udara di placard atau stiker yang biasanya dipasang di daun pintu.

Pada stiker tersebut memuat mengenai ukuran tekanan udara untuk setiap bannya, baik saat kendaraan dalam kondisi kosong maupun membawa beban penumpang.

On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal menjelaskan, perbedaan tekanan udara ini tidak lain untuk memaksimalkan fungsi ban ketika mobil kosong ataupun terisi penuh.

Baca juga: Harga Mobil Bekas Taksi, Limo Mulai Rp 60 Jutaan

“Kalau kendaraan kosong, tidak perlu tekanan udara yang tinggi agar nyaman, tidak terlalu keras, keausan ban baik, dan fungsi rem optimum,” ujar Zulpata kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Tetapi, jika kendaraan membawa muatan penuh maka tekanan udara ban juga harus disesuaikan agar ban bekerja maksimal.

posisi stiker tekanan udara banKompas.com/Fathan Radityasani posisi stiker tekanan udara ban

“Kalau tekanan udara yang ideal tersebut tidak diikuti, performa dari ban bisa berkurang. Misalnya ketika mobil kosong namun tekanan udaranya untuk mobil penuh,” katanya.

Efek yang akan terjadi pada kendaraan saat dikendarai salah satunya adalah kendaraan terasa keras.

“Dampak lainnya seperti setir menjadi terlalu ringan sehingga sulit dikendalikan, keausan ban jadi tidak rata, hanya bagian tengahnya saja,” ucapnya.

Baca juga: Harga Jual Yamaha F1ZR Tembus Puluhan Juta Rupiah

Begitu juga sebaliknya, Zulpata menambahkan, jika kendaraan penuh tapi tekanan udaranya standar, maka mobil jadi tidak stabil.

Kondisi ini juga bisa menyebabkan kerusakan pada dinding ban karena beban kendaraan yang terlalu berat tidak sesuai dengan tekanan udara.

“Yang paling bagus adalah tekanan udara sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan, jangan kelebihan dan jangan kekurangan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau