JAKARTA, KOMPAS.com – Keputusan Suzuki di Inggris untuk berhenti menjual Jimny sepertinya sudah final. Sisa Jimny yang masih tersedia saat ini kabarnya berstatus tinggal menghabiskan stok di diler saja.
Dilansir dari Autocar, Jimny akan discontinue lantaran sudah tak memenuhi standar aturan emisi baru yang akan diterapkan pada 2021.
Seperti diketahui, undang-undang Uni Eropa mewajibkan setiap pabrikan memiliki rata-rata emisi CO2 kendaraan maksimum 95g/km.
Baca juga: Toyota Corolla Cross Resmi Meluncur, Harga Mulai Rp 400 Jutaan
Sementara Jimny yang mengusung mesin bensin K15B 1.500 cc, mengeluarkan emisi CO2 yang lebih tinggi, yakni sekitar 154g/km.
Keputusan ini membuat Suzuki di Inggris hanya menyisakan jajaran mobil dengan teknologi hybrid maupun plug-in hybrid saja.
Lantas dengan berhenti dijualnya Jimny di Inggris, apakah akan berdampak pada bertambahnya kuota di negara-negara lain?
Baca juga: 3 Mobil Bekas Paling Dicari di Situs Online Masa Pandemi
Mengingat sampai saat ini inden Jimny masih mengular sampai tahunan, khususnya di Indonesia, lantaran produksi di Jepang yang terbatas.
Harold Donnel, Head of 4W Brand Development and Marketing Research PT Suzuki Indomobil Sales, mengatakan, pihaknya belum mendapatkan kabar resmi soal berita Jimny yang berhenti dijual di Inggris.
“Sejujurnya saya pribadi belum ada update-nya mengenai discontinue, jadi sampai saat ini belum ada efeknya,” ucap Harold, kepada Kompas.com (9/7/2020).
Baca juga: Mulai Rp 1,5 Jutaan, Ini Daftar Motor Bebek Bekas di Bursa Lelang
Menurutnya, sampai saat ini pihak prinsipal di Jepang masih melakukan produksi dan pengiriman ke sejumlah negara.
“Sejauh ini status Jimny masih sama, enggak ngaruh karena PSBB atau Covid-19. Keadaan saat ini tidak membuat kita lebih sulit untuk berjualan Jimny. Jadi per bulan tetap di angka 50-an, enggak ada masalah,” ujar Harold.
Walau demikian, Harold berujar tak menutup kemungkinan jika kuota Jimny di Indonesia bisa bertambah, ketika pihak prinsipal tidak lagi mengirim mobil tersebut ke Inggris.
Baca juga: Wacana Ojek Online Jadi Perusahaan Transportasi demi Keadilan
“Mungkin bisa bertambah tapi tidak signifikan. Misalnya kuota untuk negara tersebut 30 unit per bulan, itu kan harus dibagi rata dengan negara lain agar fair,” tuturnya.
“Ilustrasinya kalau ada 10 negara yang menjual Jimny, artinya satu negara bisa mendapat 3 unit tambahan. Kalau berita tersebut benar adanya, bisa saja terjadi,” kata Harold.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.