Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Sekarang Bukan Zamannya Telolet, tapi Lampu Kelap-kelip di Bus AKAP

Kompas.com - 22/06/2020, 18:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Beberapa tahun lalu, bus antar kota antar provinsi (AKAP) memiliki ciri klakson telolet yang dimilikinya. Apalagi dulu banyak orang yang menunggu di pinggir jalan untuk meminta pengemudi menyalakan teloletnya.

Namun saat ini, sudah tidak banyak bus yang menggunakan telolet untuk menarik perhatian orang atau penumpang.

Export Manager Karoseri Laksana, Werry Yulianto juga mengatakan kalau sudah jarang bus baru yang memasang telolet pada busnya.

“Biasanya mereka bawa sendiri alatnya, minta dipasang. Namun sekarang sudah jarang yang minta pasang, terakhir paling tahun 2019,” ucap Werry kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Mobil Baru Obral Diskon Besar, Harga Mobil Bekas Jadi Anjlok?

Bus AKAP lampu variasiyoutube Bus AKAP lampu variasi

Anggota Forum Bismania Indonesia, Dimas Raditya mengatakan, saat ini trennya sudah bukan telolet lagi, namun lebih ke arah lampu kelap-kelip yang ada di sekeliling bus.

“Sekarang sudah enggak begitu rame bus telolet, lebih ke lampu trennya. Biasanya menjadi ciri untuk bus tersebut dan dinyalakan ketika bus sedang berhenti di terminal, untuk menarik perhatian,” kata Dimas saat dihubungi Kompas.com.

Selain itu, ternyata memasang lampu kelap-kelip pada bus, biasanya menggunakan modal dari kru bus tersebut. Perusahaan otobus (PO) juga ada yang memberi modal untuk modifikasi lampu-lampu, tapi biasanya untuk armada pariwisata.

Baca juga: Mitsubishi Indonesia Recall Ratusan Ribu Unit Xpander, Apa Masalahnya?

“Kalau bus reguler kebanyakan kru yang modal sendiri untuk pasang lampu-lampu. Biasanya dipasang agar dikenal oleh orang lain atau lomba dengan kru bus lainnya,” ucap Dimas.

Untuk pemasangannya sendiri, Marketing Staff Karoseri Adi Putro, Rifandy Adrianto mengatakan, karoseri tidak menyediakan lampu variasi, namun jika ingin dipasang, bisa dibantu untuk pemasangannya.

“Konsumen yang biasanya bawa sendiri lampunya, kemudian kita bisa bantu pasang. Nanti akhirnya tambah biaya untuk pemasangannya saja,” kata Rifandy kepada Kompas.com.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke