Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gaya Motor Custom yang Lumayan Jarang Ada di Indonesia

Kompas.com - 26/05/2020, 11:22 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia motor custom terus berkembang dan sekarang sudah banyak sekali penggemarnya. Bahkan, tema atau aliran gaya motor custom yang dibangun juga sangat beragam.

Gaya motor custom yang beredar di jalanan sekarang sudah tidak itu-itu lagi. Ada cafe racer, street tracker, board tracker, scrambler, chopper, street cub, choppy cub, dan masih banyak lainnya.

Baca juga: 7 Langkah Jika Ingin Bangun Motor Custom

Namun, dari sekian banyak gaya motor custom yang ada di dunia ini, tidak semuanya populer di Indonesia. Ada juga beberapa gaya yang lumayan jarang dibuat oleh konsumen atau bengkel motor custom.

Andi Akbar, builder Katros Garage, mengatakan, tidak ada gaya motor custom yang belum pernah dibuat di Indonesia. Bahkan, gaya-gaya yang sangat nyeleneh pun sudah pernah ada yang membuatnya, meski populasinya tak banyak.

"Kalau gaya motor custom yang jarang, mungkin gaya streamline. Motor full fairing yang biasa dipakai untuk memecahkan rekor kecepatan di Salt Lake," ujar pria yang akrab disapa Atenx, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Baca juga: Tren Modifikasi Bergaya Motor Custom

Atenx menambahkan, salah satu alasan gaya tersebut jarang dibuat karena tidak praktis jika motor ingin digunakan di jalan raya atau untuk harian. Rata-rata konsumen berpikir untuk tetap bisa mengendarai motornya di jalan.

Indra Pranajaya alias Indra Bluesman, builder Razzle Dazzle Chopper Works di Bandung, mengatakan, salah satu yang jarang juga Bosozoku, gaya khas dari Jepang.

Menurut Indra, gaya tersebut banyak dipandang norak di sini. Sebab, di Indonesia kembali lagi orang itu terbiasa melihat motor-motor custom yang banyak di internet atau majalah, seperti chopper, prostreet, cafe racer, dan lainnya. Jadi, melihatnya masih yang global.

Baca juga: Perekam Aksi "Jagoan Cikiwul" Dicopot dari Ketua GMBI Bantargebang

"Sebab, bengkel pun biasanya kan menerima order konsumen. Nah, konsumen pun jarang ada yang ingin motornya dibuat nyeleneh. Kalau sudah by order seperti itu, dari bengkel kan juga harus mengikuti kemauan konsumen seperti apa," kata Indra.

Indra menambahkan, kadang builder atau bengkel ingin bikin yang terlalu aneh atau luar biasa untuk kontes. Namun, konsumen suka bertanya, apakah nanti setelah kontes motornya bisa dipakai atau layak jalan tidak. Jadi, banyak pertimbangan akhirnya.

"Di Indonesia, kebanyakan bengkel itu masih menerima pesanan konsumen. Jarang sekali yang memang bangun motor sendiri, modal sendiri, masih jarang. Bengkel-bengkel di sini juga mungkin secara finansial modalnya tidak besar. Jadi, ingin bikin motor yang gayanya luar biasa banyak keterbatasan," ujar Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Seruan "Kluivert Out" Menggema, Manajer Timnas: Kita Harus Percaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau