JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan mobil buatan Eropa memang tidak sebanyak mobil-mobil dari pabrikan Jepang, di Indonesia.
Selama ini, para pemilik kendaraan roda empat bisa dikatakan lebih familiar dengan pabrikan matahari terbit tersebut.
Tidak sedikit pula yang percaya bahwa perawatan mobil Eropa lebih rumit dibandingkan dengan mobil pabrikan Jepang.
Mulai dengan harga onderdil yang lebih mahal, ketersediaan sparepart terbatas hingga berbagai hal lainnya.
Baca juga: Mau Beli Mobil Rp 100 Jutaan Bisa Bawa Pulang Mercy Bekas
Hal ini yang kemudian memunculkan anggapan bahwa yang biasanya mencari mobil bekas dari pabrikan Eropa adalah mereka yang sudah paham benar seluk beluknya.
Meskipun harganya relatif murah dan bisa berkisar Rp 50 juta tetapi layaknya mobil bekas dengan usia yang tua tentunya juga membutuhkan berbagai perbaikan.
Sehingga, saat dikendarai kondisinya tetap bagus dan sesuai dengan standar keamanan berkendara.
“Bagi orang yang senang mobil asal jalan saja atau pemula sebaiknya jangan, karena menyiksa diri,” katanya.
Dengan kondisi bekas sementara pembeli tidak begitu paham dengan mesin, bisa jadi akan kesulitan saat mencari komponennya jika mengalami kerusakan.
Baca juga: Mulai H-7 Lebaran, Pengecekan Kendaraan Pemudik Bakal Diperketat
“Kalau rusak itu harga onderdilnya mahal, selain itu juga tidak gampang mendapatkan onderdil untuk mobil lawas,” ucapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.