JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Corona tidak hanya berdampak pada sektor perekonomian, tetapi juga mengubah kebiasaan masyarakat dalam bekerja maupun beraktivitas sehari-hari.
Diberlakukan pembatasan aktivitas di luar rumah, banyak kegiatan yang kemudian dilakukan secara daring atau online. Hal ini bertujuan memutus mata rantai penyebaran covid-19 agar tidak semakin meluas.
Baca juga: Akibat Larangan Mudik dan Pandemi Corona, Pengguna Tol Solo-Ngawi Turun 50 Persen
Sehingga, banyak perkantoran yang kemudian tutup dan menerapkan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Kendati begitu, aktivitas atau pekerjaan harus dilakukan secara normal meski tidak dengan bertatap muka secara langsung atau bertemu dan digantikan dengan daring.
Salah satunya adalah proses lelang mobil bekas (mobkas). Jika sebelum pandemi Corona, lelang mobkas ini bisa dilakukan secara luring atau offline dan daring, tetapi sekarang sepenuhnya dilakukan secara daring.
Presiden Direktur Ibid-Balai Lelang Serasi, Daddy Doxa Manurung mengatakan, sejak Maret pekan ketiga, Ibid sudah tidak lagi menerapkan lelang secara offline dan semuanya wajib daring.
Baca juga: Cegah Kendaraan Pemudik, Polres Karanganyar Perketat Perbatasan Jawa Timur
“Untuk lelang secara offline sudah ditutup, dan semua unit mobil lelang ditaruh di aplikasi atau website,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/4/2020).
Awalnya, lanjut Daddy, hal ini menjadi hal yang tidak biasa untuk proses lelang mobil bekas di Ibid.
Mengingat, selama ini kebiasaan dari peserta lelang adalah datang langsung ke balai lelang dan melihat kondisi mobil yang akan dilelang.
“Di Indonesia itu kan kebiasaannya kalau lelang itu mereka datang dan melihat barangnya secara langsung, tetapi dengan adanya situasi seperti ini kan terpaksa harus online dan mereka tidak bisa melihat barangnya secara langsung,” ucapnya.
Daddy mengatakan, sebenarnya tidak sepenuhnya dilarang untuk melihat langsung mobil yang akan dilelang.
Akan tetapi, akses untuk datang ke balai lelang untuk saat ini juga tidak mudah. Harus melalui berbagai tahapan dan itu juga tidak mudah.
Baca juga: Polisi Siaga di Tol Solo-Ngawi untuk Cegah Pengemudi yang Nekat Mudik
Maka dari itu, semua unit yang akan dilelang sudah dimasukkan ke website maupun aplikasi, sehingga peserta lelang bisa membaca deskripsi mobil yang akan dibelinya.
“Sebenarnya ini juga lebih memudahkan mereka untuk lelang, tetapi ini hanya masalah mengubah kebiasaan saja. Dari yang sebelumnya bisa datang langsung sekarang sudah harus online,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.