JAKARTA, KOMPAS.com – Menggunakan kendaraan roda empat sehari-hari, kadang ada apesnya harus terkena paku di jalan. Kalau sudah seperti ini, tambal ban jadi solusi singkat dan tepat.
Untuk memperbaiki kebocoran pada ban, bisa langsung ke bengkel tambal yang ada di pinggir jalan. Ketika menambal ban model tubeless, biasanya menggunakan lem yang ditusuk dari bagian luar ban, lalu ditarik hingga lem tersebut menyumbat lubang tersebut.
Namun, ternyata tambal model tusuk sifatnya hanya sementara dan bisa menimbulkan kerusakan yang lebih parah pada ban. Lalu metode menambal ban mana yang paling ideal?
Baca juga: Resmi Pamit, Nissan Jamin Suku Cadang Datsun Sampai 10 Tahun
Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal, mengatakan, tambal ban dari luar kurang sempurna hasilnya dan bisa menyebabkan ban gembung.
“Tambalan dari luar bisa untuk sementara, namun tidak untuk jangka panjang. Karena kawat baja di telapak belum benar-benar dibersihkan, dalam waktu tertentu, akan membuat karat. Karena karat tersebut, akan terjadi pemisahan lapisan antar kawat ban dan ban jadi gembung,” ucap Zulpata kepada Kompas.com, Kamis (26/3/2020).
Baca juga: Jangan Mager, Begini Cara Benar Panaskan Mobil Saat WFH
Model tambal ban yang disarankan yaitu seperti payung. Menambalnya dari bagian dalam ban jadi hasilnya lebih sempurna. Memang agak lama pengerjaannya karena harus melepas pelek mobil terlebih dahulu dan melewati beberapa proses.
“Prosesnya yaitu dibersihkan dulu steel belted-nya, diberi antikarat, di-buffing, kemudian diberi lem, lalu dipasang payung penambalnya. Proses lebih lama dan biaya lebih tinggi, tetapi hasilnya sangat mumpuni,” kata Zulpata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.