Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Salah Pilih Kembangan Saat Ganti Ban Mobil

Kompas.com - 26/03/2020, 09:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ban yang digunakan pada mobil harian umumnya memiliki telapak atau yang lebih dikenal dengan profil kembangan ban dengan motif beragam.

Meski begitu, nyatanya masih banyak pemilik mobil yang kurang paham mengenai pentingnya bentuk kembangan ban mobil.

Saat ingin melakukan pergantian ban yang lama dengan yang baru, sedikit pemilik mobil yang memperhatikan tipe kembangnya. Bahkan beberapa memilih kembangan yang sama antara ban depan denagn ban belakang.

Kepala Bengkel Warna-Warni Ban, Jalan Panjang, Wilman Ramo, mengatakan, kembangan ban depan dan belakang sengaja diciptakan berbeda berdasarkan kegunaannya.

Baca juga: Kenali Perbedaan Ban Radial dan Ban Bias

“Ban depan memiliki fungsi untuk daya cengkram, sementara ban belakang memiliki fungsi yang berbeda yaitu untuk slide, yang dibutuhkan ketika mobil melaju di jalan yang menikung,” ujar Wilman kepada Kompas.com, Rabu (25/03/2020).

Tipe kembangan ban mobil jenis basic patter atau dasar. model ini bisa dirotasi dari kiri ke kanan maupun depan ke belakang.PT Gajah Tunggal Tipe kembangan ban mobil jenis basic patter atau dasar. model ini bisa dirotasi dari kiri ke kanan maupun depan ke belakang.

Baca juga: Kenapa Ban Cadangan Ukurannya Lebih Kecil?

Kembangan ban depan juga memiliki fungsi yang penting saat kondisi hujan, yaitu berguna sebagai pemecah air.

Sedangkan untuk ban belakang lebih berperan sebagai tempat tumpuan energi yang disalurkan oleh mesin dan juga beban dari mobil tersebut.

“Ban belakang memiliki fungsi untuk membuat mobil lebih stabil saat berkendara,” kata Wilman.

Jika kembang ban depan dan belakang disamakan, maka akan berdampak pada saat mobil berjalan melewati tikungan dan saat kondisi permukaan jalan yang basah.

“Ketika melewati tikungan, mobil tidak akan stabil saat menikung. Selain itu, jika kondisi jalan basah, pembuangan air juga jadi tidak maksimal sehingga jalanan akan terasa licin,” ujar Wilman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau