JAKARTA, KOMPAS.com – Ban mobil memiliki peran yang penting dalam keselamatan berkendara. Ban pada mobil yang dipakai harian, biasanya bagian depan bakal lebih cepat aus, baik pada mobil dengan sistem penggerak depan atau belakang.
Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk., mengatakan, penyebab ban depan lebih cepat aus dikarenakan sebagai pengarah laju kendaraan.
“Aktivitas seperti menggerakkan setir dan mengerem yang menyebabkan lebih cepat aus. Pengereman yang paling kuat ada di roda depan, ditambah spooring kurang baik menjadi penyebab ban depan lebih cepat aus,” ucap Zulpata kepada Kompas.com, Selasa (17/3/2020).
Baca juga: Versi Facelift Siap Meluncur, Ini Harga Agya dan Ayla Bekas
Perbedaan keausan ban depan dan belakang ini bisa dikurangi dengan cara menukar posisi alias rotasi ban dengan rutin.
Namun, rotasi jangan dilakukan ketika ban depan sudah aus alias botak, karena tidak menciptakan efek yang signifikan.
“Rotasi bisa disesuaikan dengan jaraknya, misalnya teratur setiap 5.000 km ditukar. Rotasinya sederhana saja, ban depan ke belakang dan sebaliknya. Tekanan udara pada ban juga harus diperhatikan, sesuaikan dengan anjuran dari pabrikan,” ujar Zulpata.
Baca juga: Agya dan Ayla Lawas Diskon Sampai Belasan Juta Rupiah
Dengan melakukan rotasi, ban bisa digunakan dengan optimal karena keausannya merata. Ban cadangan juga bisa ikut rotasi, dengan syarat ukurannya sama dengan yang lain.
“Kalau ban cadangannya yang sementara atau lebih kecil, lebih baik jangan ikut dirotasi. Kalau ukurannya sama, lebih baik lagi, ban serep bisa ikut dirotasi. Ban kiri depan masuk ke cadangan dan serep baru pasang di kiri belakang,” kata Zulpata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.