JAKARTA, KOMPAS.com - Ban merupakan salah komponen yang penting pada kendaraan. Ibarat kaki pada manusia, jika rusak pasti tidak akan bisa berjalan dengan baik.
Ubahan pada ban mobil bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Namun, pada umumnya karena kelalaian dari pemilik kendaraan dalam mengontrol tekanan angin di dalam ban.
Maka dari itu, sebaiknya pemilik mobil sering mengecek kondisi ban, apakah masih dalam keadaan normal atau sudah harus diganti.
Baca juga: Kenali Perbedaan Ban Radial dan Ban Bias
“Ban kempes yang dipaksa jalan akan rusak dan bisa menimbulkan benjol di tapak ban. Apalagi saat mobil menghantam benda keras seperti batu, trotoar atau lubang,” ujar Kepala Bengkel Warna-Warni Ban, Jalan Panjang, Wilman Ramo saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/03/2020).
Baca juga: Kenapa Ban Cadangan Ukurannya Lebih Kecil?
Sedangkan benjol pada dinding ban bisa disebabkan karena benang di samping ban ada yang putus. Kondisi ini terjadi lantaran kurangnya penahan dari sisi kiri maupun kanan, sehingga mengakibatkan tapak ban tidak bisa menapak dengan baik.
Bisa juga disebabkan karena bagian benang yang renggang pada dinding ban.
Wilman mengatakan, untuk kondisi ban yang benjol sebaiknya segera diganti karena bisa berbahaya bagi si pengemudi.
“Ban mobil yang sudah benjol itu tidak bisa kembali normal atau diperbaiki, harus diganti dengan ban yang baru karena tidak aman lagi untuk digunakan,” ujar Wilman.
Wilman menambahkan, “Intinya semua kendaraan harus rutin mengecek tekanan angin pada ban yang sesuai dengan rekomendasi pabrik secara secara berkala, selain itu juga harus rutin melakukan spooring, balancing, tune-up agar saat jadi kerusakan tidak terlalu parah,” kata Wilman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.