JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan truk Hino turun di Januari 2020. Pemimpin pasar di segmen truk medium ini mengatakan penurunan penjualan karena pasar turun 30 persen imbas lesunya komoditi dan tambang.
Direktur Penjualan dan Promosi Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) Santiko Wardoyo, mengatakan, merosotnya komoditi perkebunan dan tambang diakibatkan hujan besar di awal tahun.
Baca juga: Hino Rilis Truk Khusus Angkut Mobil dan Sepeda Motor
"Kita semua sudah tahu datanya, Januari ini berat, market kita turun 30 persen. Selain itu komoditi juga turun, musim hujannya kencang, itu juga pengaruh, musim hujan sawit tidak bisa panen, mining (pertambangan) terganggu," kata Santiko di Jakarta, belum lama ini.
Selain imbas komoditi dan tambang, Santiko mengatakan penurunan market juga terjadi akibat penyebaran virus covid-19 atau corona.
"Percaya tidak percaya, pengaruh, imbasnya ada. Mau tidak mau itu masalah corona itu fakta dan global ini pengaruh. Kita bisa lihat ekspor impor dengan global ekonomi turun, kita kan juga banyak raw material yang dari China dan juga ekspor ke China ya bagaimana berhenti semua, menjadi pelan," katanya.
Hingga Februari lalu, Santiko menyebut penjualan masih lesu. Dia bahkan mengatakan Hino tidak punya strategi khusus untuk untuk merangsang penjualan, sebab pada dasarnya penjualan truk mengikuti perekonomian.
Baca juga: Hino Berikan Diskon Servis dan Suku Cadang Bagi Truk Terendam Banjir
"Strategi kita lihat deh, kita sebagai (produsen kendaraan) komersial selalu berjalan mengikuti perekonomian, kalau ekonomi tumbuh kita tumbuh, orang beli truk pasti untuk kerja. Nah ini balik lagi, pemerintah pasti sudah mulai melakukan aktivitasnya, suku bunga BI Rate diturunkan, sekarang hanya tinggal masalah infrastruktur karena hujan membuat berantakan," katanya.
Santiko mengatakan tidak tahu kapan pasar akan kembali naik dan penjualan truk Hino kembali stabil. Apalagi kata dia, sebentar lagi Indonesia memasuki bulan puasa (akhir April) yang membuat penjualan truk makin pelan.
"Saya sih berharap secepatnya, cuma kalau kita lihat ini dekat-dekat lebaran ya, mau puasa, ini mungkin akan tambah pelan lagi," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.