Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Istilah PCD dan Offset pada Pelek Mobil

Kompas.com - 01/03/2020, 18:26 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelek merupakan bagian menarik pada suatu kendaraan bermotor yang biasa jadi sasaran modifikasi. Namun sebelum memutuskan untuk melakukan pergantian, ada beberapa hal yang pemilik patut ketahui.

Pada pelek, dikenal istilah bolt pattern atau Pitch Circle Diameter (PCD) yang merujuk pada jarak lubang baut pada pelek. Ukuran ini juga mengacu pada beban dan tenaga pada mobil.

"Biasanya saat membeli pelek di aftermarket akan ditanya PCD-nya berapa. Sebab, setiap mobil memiliki ukuran pelek yang berbeda-beda. Jadi sebaiknya dipahami," kata Owner Permaisuri Ban, Wibowo Santosa kepada Kompas.com, Jakarta, Minggu (1/3/2020).

Baca juga: Jumlah Baut dan Ukuran Pelek Pengaruhi Performa Mobil

Ilustrasi Honda Brio yang menggunakan pelek Work RyverKompas.com/Dio Ilustrasi Honda Brio yang menggunakan pelek Work Ryver

Cara mengukur PCD adalah dengan menarik garis lurus antara dua baut yang posisinya paling terjauh dan dihitung dalam satuan ukur milimeter. Ukuran 100 milimeter (mm) biasanya disebut PCD 100.

Oleh sebab itu, jika tertulis PCD 4x100 maka maksudnya adalah jumlah baut pada pelek tersebut ialah 4 buah sementara jarak diameter antara bautnya 100 mm.

"PCD 100 biasanya untuk mobil-mobil kecil. Tapi menariknya, angka PCD itu berbeda-beda, ada yang 120, 139, dan sebagainya. Jujur saja, saya belum tahu, mungkin karena estetika ya. Sebab semakin besar PCD pelek juga terlihat kurang bagus," ucap Wibowo.

Selain PCD, salah satu istilah lain di pelek yang patut diketahui adalah Offset. Ini merupakan sebutan lain untuk seberapa besar permukaan tengah pelek menjorok ke dalam atau ke luar.

Baca juga: Kenapa Jumlah Baut Pelek di Mobil Beda-beda?

Ilustrasi memilih pelek mobil bekasDok. Otomotif Group Ilustrasi memilih pelek mobil bekas

Offset ditandai dengan bilangan angka plus kode berjuluk ET. Misalkan, ET25, ET45, dan sebagainya. Semakin kecil angka yang tercantum maka penampang tengah pelek makin ke dalam dan bibir pelek lebar.

Sebaliknya, semakin besar angka yang tertulis maka penampang tengah pelek semakin ke luar dari bibir pelek. Berarti, posisi pelek masuk ke dalam fender.

"Untuk mengubah aplikasi offset, hal itu bisa diakali dengan memakai adaptor. Namun ini hanya bisa untuk pelek berkonstruksi 2 sampai 3 pieces. Harus diperhatikan keakuratan penghitungannya," kata Farley dari gerai Auto Trend di kesempatan terpisah.

Efek buruk dari prilaku itu, selain bisa bikin gesrot, mangkuk shockbreaker dan dek dalam rawan tergerus roda. Akhirnya, kaki-kaki pun jadi rentan rusak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau