JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia sedang mulai memasuki era kendaraan listrik. Berbeda dengan mesin konvensional yang memiliki banyak komponen bergerak di dalamnya, motor listrik tidak membutuhkan pelumas mesin.
Dengan kata lain, jika pasar motor listrik sudah tercipta, bisa saja mengganggu penjualan pelumas mesin atau oli motor. Sebab, banyak konsumen pengguna motor listrik tidak lagi butuh membeli oli motor.
Baca juga: Java Electric Motorcycles, Motor Listrik Baru Buatan Anak Negeri
Carlo Sagova, Managing Director Motul Indonesia, mengatakan, untuk sekarang ini Indonesia belum siap untuk kendaraan listrik. Sebab, ini masih menjadi sesuatu hal yang baru.
"Di Eropa dan Amerika, kendaraan listrik terhitung sudah dewasa. Kami melihat elektrifikasi di Indonesia masih tertinggal cukup jauh dibandingkan dengan negara lainnya," ujar Carlo, saat ditanya Kompaslfc.com, belum lama ini.
Carlo menambahkan, dirnya masih punya visi untuk menjual pelumas. Sebab, kendaraan hybrid juga masih membutuhkan peluimas.
Baca juga: Yamaha Masih Enggan Main Motor Listrik di Indonesia
"Untuk kendaraan listrik, pelumas juga bisa digunakan untuk mendinginkan baterai, minyak rem, zat aditif untuk perawatan motor dan mobil. Semua masih membutuhkan kami dan kami akan selalu menjadi bagian dari pecinta otomotif," kata Carlo.
Carlo juga mengaku tidak khawatir dengan adanya elektrifikasi ini. Sebab, Motul adalah spesialis pelumas, dengan kendaraan listrik kebutuhan akan pelumas memang menjadi lebih sedikit.
"Tapi, tetap akan ada kebutuhan akan produk kami," ujar Carlo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.