Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Terbuka untuk MotoGP Indonesia

Kompas.com - 15/03/2019, 13:44 WIB
Aditya Maulana,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indrajit Sardjono, sebagai mantan Ketua Departemen Olahraga dan Tehnik Ikatan Motor Indonesia (IMI) periode 1992-1998, dan Direktur FIM World Championship Superbike, Flamini Group, Rome Italia 1992-1994, menyampaikan surat terbuka kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Indrajit menyampaikan, ada beberapa hal yang menjadi kekhawatiran dan mungkin bisa juga dijadikan sebagai masukan, agar penyelenggaraan MotoGP di Indonesia ini tetap berlangsung sesuai dengan harapan.

Baca juga: Jadwal Pasti MotoGP Indonesia Belum Ditentukan

Poin penting yang dipertanyakan terkait MotoGP Indonesia di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), yaitu:

1. Bandara di Lombok masih terbatas dari sisi jenis pesawat yang bisa mendarat, sedangkan jumlah motor yang harus diangkut dalam waktu bersamaan adalah 90 units - Moto2, Moto3 dan MotoGP dimana jumlah orang yang akan tiba di waktu bersamaan di perkiraan adalah 800 - 900 orang.

Selayak nya balapan MOTO2, MOTO3 dan GP - alat, pembalap dan team sudah harus tiba di Hari Senin sebelum di Hari Jum’at kemudian di Minggu yang sama sudah bisa latihan.

2. FIM akan mempersyaratkan masalah safety dengan ketat oleh karena itu fasilitas Rumah Sakit harus sangat baik.

3. Masalah sumber daya manusia didalam penyelenggaraan MotoGP adalah hal yang tidak mudah, sehingga dari jauh jauh hari sudah harus dipersiapkan.

4. IMI atau Ikatan Motor Indonesia sebaik nya di libatkan dari awal, sehingga dapat ber komunikasi secara intense dengan FIM mengenai standard circuit, safety dan hal hal lain nya (persiapan sumber daya manusia)

"Saya hanya ingin menyampaikan rasa kekhawatiran saja, saya tidak ada hubungannya dengan politik, karena saya suka dengan olahraga motor, jadi agar jangan sampai ajang ini tidak jadi diselenggarakan," kata Indrajit ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (15/3/2019).

Foto udara proyek pengembangan pesisir Mandalika yang diusulkan menjadi lokasi balapan sepeda motor MotoGP dengan sirkuit jalan yang dibangun khusus, di Mandalika, selatan Lombok, Sabtu (23/2/2019). Kembalinya MotoGP ke Indonesia setelah lebih dari dua dekade dan menggunakan lokasi di Pulau Lombok diharapkan dapat menghidupkan kembali ekonomi dan pariwisata pulau tersebut yang sempat dilanda gempa bumi dahsyat, 2018 lalu.AFP PHOTO/ARSYAD ALI Foto udara proyek pengembangan pesisir Mandalika yang diusulkan menjadi lokasi balapan sepeda motor MotoGP dengan sirkuit jalan yang dibangun khusus, di Mandalika, selatan Lombok, Sabtu (23/2/2019). Kembalinya MotoGP ke Indonesia setelah lebih dari dua dekade dan menggunakan lokasi di Pulau Lombok diharapkan dapat menghidupkan kembali ekonomi dan pariwisata pulau tersebut yang sempat dilanda gempa bumi dahsyat, 2018 lalu.

Menanggapi surat terbuka itu, Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto mengatakan bahwa tentunya sangat mengapresiasi adanya masukan tersebut. Tetapi pada dasarnya semua hal itu akan disiapkan dengan sangat baik.

"Sistem kapabeanan pun akan ikut disiapkan dengan baik, Kami belajar dari penyelenggaraan ASIAN Games, meskipun jika dibandingkan tidak sama dengan MotoGP, tetapi tentunya bisa belajar dari itu," ujar Gatot ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (15/3/2019).

Baca juga: Konsep Desain Sirkuit Jalan Raya untuk MotoGP Indonesia

Sementara itu mengenai ketersediaan hotel dan sarana serta prasarana lain, menurut Gatot juga seperti disampaikan oleh Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), sudah banyak investor yang tertarik membuat hotel dan lain sebagainya.

"Pernyataan dari Dirut tersebut ketika diundang pak menteri beberapa waktu lalu pun mengatakan, apabila investor tersebut belum siap, kemungkinan mengambil opsi atau menginap di Bali, mengingat jarak Mandalika dengan Bali berdekatan," kata Gatot.

Pada dasarnya, pemerintah termasuk dari pihak ITDC sebagai perusahaan BUMN juga akan bekerja keras agar penyelenggaraan MotoGP di Mandalika, NTB bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com