Jakarta, Kompas.com - Banyak ragam jenis transmisi yang ditawarkan produsen untuk konsumen di Tanah Air. Mulai dari yang konvensional hingga yang canggih sekalipun sudah tersedia.
Untuk segmen MPV sejuta umat, sesuai dengan harga, rata-rata transmisi yang digunakan model konvensional atau tipe sederhana. Ada juga yang sudah mengaplikasikan tipe CVT.
Berbeda dengan Wuling Cortez yang lebih yakin memakai jenis semi otomatis atau dikenal dengan i-AMT.
Baca juga: Alasan Wuling Pilih Transmisi i-AMT pada Cortez
Memang Cortez bukan yang pertama menggunakan i-AMT di Indonesia. Ada beberapa model dari merek berbeda yang sudah menggunakan tipe tersebut.
Unik
Pengoperasian transmisi ini tergolong unik, karena memiliki karakter yang berbeda dengan model konvensional, CVT dan sekuensial.
Paling terasa bedanya adalah ketika proses perpindahan gigi, terutama saat ke posisi gigi lebih tinggi. Ada jeda yang bagi beberapa kalangan dirasa "mengayun".
Mengayun di sini diartikan ada jeda saat masuk ke gigi yang lebih tinggi dan rpm sempat turun untuk penyesuaian.
Respon akselerasi memang kurang begitu terasa. Kondisi tersebut selain memang karakter i-AMT, pada Cortez juga dipengaruhi oleh mode berkendara ekonomis (eco mode).
Eco dan sport
Bukaan gas dibuat seefisien mungkin agar mendapat pembakaran sempurna dengan asupan bensin yang sesuai.
Namun gejala mengayun masih tetap terasa, hanya saja dalam skala yang tidak terlalu lama.
Setelah berinteraksi beberapa waktu dengan Cortez, ada sedikit tips untuk menikmati transmisi i-AMT ini.
Baca juga: Wuling Cortez Banjir Fitur, Ini Detail Lengkapnya
Lepaskan tekanan kaki pada pedal gas sesaat sebelum perpindahan gigi. Hal tersebut bisa dilakukan saat Anda mengetahui momen pada rpm berapa proses perpindahan gigi itu terjadi.
Selamat mencoba...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.