Jakarta, KompasOtomotif - Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno akan dilantik pada 16 Oktober 2017. Sewaktu kampanye, pasangan nomor urut tiga itu punya janji manis soal transportasi umum di Ibu Kota.
Salah satunya, transportasi dibuat seperti sistem pembuluh darah yang mengedarkan darah ke seluruh bagian. Bahkan, nanti angkot dapat melayani warga di setiap kompleks perumahan dan pemukiman padat.
Menurut Pengamat Transportasi sekaligus Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit, Pemprov DKI Jakarta harus lebih kerja keras dalam penyediaan angkutan umum dan fasilitas lainnya.
Apalagi, gubernur baru itu punya tugas meneruskan kebijakan terkait rencana perluasan larangan sepeda motor.
Baca juga: Korlantas Mau Ganti Warna Pelat Nopol Kendaraan
"Fasilitas parkir, sampai park and ride juga harus disiapkan dulu sebelum kebijakan baru itu dimulai," kata Danang kepada KompasOtomotif, Minggu (8/10/2017).
Saran Danang, sebelum menerapkan kebijakan baru soal transportasi umum maka perlu dilakukan skala terbatas, serta melakukan verifikasi di lapangan.
"Jadi supaya efektif implementasinya nanti. Kalau kondisi sekarang tidak akan mungkin menerapkan kebijakan seperti itu," ujar Danang.
Rencana perluasan larangan sepeda motor di Ibu Kota, khususnya di Jalan Sudirman hingga Bundaran Senayan ditunda, karena seharusnya dimulai pada September 2017.
Menurut Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, kebijakan itu terlalu terburu-buru karena masih banyak yang harus dibenahi, serta dikaji ulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.