Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/06/2017, 09:36 WIB
Aris F Harvenda

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Ada pemahaman berbeda dari penyebutan aki kering di masyarakat. Pada dasarnya semua jenis aki (kering dan basah) tetap menggunakan cairan elektroda (biasa disebut air aki), namun pada model kering lebih padat berbentuk gel.

“Pada aki kering tetap ada air aki, tapi diisi langsung dari pabrik. Bedanya, kebanyakan separator aki kering bentuknya seperti kapas, sederhananya seperti popok. Jadi walaupun terguncang, terbalik atas-bawah, tidak akan tumpah seperti aki basah,” jelas Agustono Santoso, Area Manager Yuasa Battery Indonesia kepada KompasOtomotif, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Tropis

Baterai alias aki merupakan bagian terpenting dari sistem kelistrikan, seluruh perangkat elektronik kendaraan memanfaatkan aki sebagai sumber tenaga listrik, fungsinya menyimpan sekaligus mengalirkan energi listrik.

Aki kering merupakan pengembangan dari aki basah, kelebihannya minim perawatan, namun konsekuensinya lebih mahal. Untuk iklim tropis dengan temperatur udara cenderung panas seperti Indonesia, ditambah kondisi bersuhu tinggi di ruang mesin, membuat air aki lebih cepat menguap seiring pemakaian.

Pada aki kering, cairan tetap menguap, namun sirkulasinya tidak banyak bocor ke luar. Di lain sisi, penguapan pada aki basah bisa diantisipasi dengan mengisi air aki yang hilang. “Penguapan di aki kering tetap terjadi namun minim, akan habis dalam waktu setahun sampai satu setengah tahun. Maka dari itu kami menyebutnya maintenance free,” ujar Agus.

Upper dan lower

Biasanya pada aki basah, kondisi air aki bisa diukur dari batas upper level dan lower level. Pada aki kering parameter seperti itu tidak lagi dibutuhkan. Lubang-lubang tempat pengisian ulang air aki pun kini sudah tidak ada.

Kelebihan aki kering, sekali pakai dibiarkan saja sampai rusak, lalu diganti. “Pada dasarnya lebih awet aki basah, lebih menyesuaikan dengan kondisi Indonesia karena penguapan pada aki juga dibutuhkan. Aki kering dibuat untuk menyederhanakan perawatan,” kata Agus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com