Jakarta, KompasOtomotif – Aki merupakan satu dari tiga komponen kelistrikan (spul dan kiprok) yang penting pada kendaraan, khususnya sepeda motor. Selain menyimpan, aki juga berguna untuk membagikan listrik ke bagian yang membutuhkan.
Dalam beberapa kasus, tidak jarang ditemukan aki yang baru saja dibeli, tapi sudah mengalami kerusakan. Sebagian orang, khususnya masyarakat awam, menganggap kalau ini dikarenakan kualitas aki kurang bagus, padahal tidak selamanya seperti itu.
Sriyono, Technical Service Division Astra Honda Motor (AHM) mengatakan, kerusakan pada aki yang baru dibeli, biasanya terjadi karena arus yang dialirkan untuk mengisi aki bisa saja terlalu besar. Kondisi ini akan membuat elemen-elemen di dalam aki akan cepat mengalami kerusakan.
“Jadi harus disesuaikan antara arus listrik yang masuk dengan kemampuan akinya, walaupun dengan menambah arus, aki bisa cepat terisi (ketika baru diisi sebelum diletakkan pada sepeda motor). Namun efeknya adalah aki akan cepat rusak,” ujar Sriyono, Kamis (25/8/2016).
Selain itu, lanjut Sriyono, rusaknya aki juga bisa disebabkan oleh terganggunya komponen pengisian pada sepeda motor, seperti kiprok. Di mana arus yang masuk ke aki tidak terkontrol, bisa berlebihan atau terlalu kecil.
“Maka dari itu, bagi mekanik yang sudah mahir, ketika mengganti aki baru, dicek terlebih dahulu arus pengisiannya dengan avometer. Misalnya aki sepeda motor tertera angka 5 ampere, tapi ketika dites arus dari kiprok menunjukkan 10 ampere, itu berarti ada masalah dengan kirpok, yang bisa menyebabkan overcharge. Tentu kiproknya yang harus diganti,” tutur Sriyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.