Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Nasib Subaru di Indonesia?

Kompas.com - 18/03/2016, 07:41 WIB
Aditya Maulana

Penulis


Jakarta, KompasOtomotif – Subaru Indonesia pada Juli 2014 telah di audit oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Hasilnya, terungkap masalah pelanggaran pajak senilai Rp 1,5 triliun untuk aktivitas impor di 2013.

Parahnya lagi, merek mobil asal Jepang itu tidak mau membayar, dengan skema mencicil dua kali, 50: 50. Akibatnya, aset di tujuh lokasi, yaitu Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Batam, Malang, Surabaya, Denpasar dan Tangerang disita.

Dalam perjalananya, Subaru dikabarkan memenang atas kasus perdata di beberapa lokasi tuntutan melawan pemerintah dalam hal ini Direktorat Bea dan Cukai. Subaru lewat PT Motor Image Indonesia (MII) juga menang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sehingga aset yang semula disita di diler pusat (Pondok Indah, Jakarta Selatan) bisa beroperasi kembali.

Baca juga: Profil Tjhai Chui Mie, Wali Kota Perempuan Tionghoa Pertama di Indonesia, Kembali Pimpin Singkawang

Namun, faktanya, berdasarkan data wholesales (pabrik ke diler) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2015, hingga dua bulan pertama tahun ini sama sekali tidak ada aktivitas penjualan.

Semua model seperti Forester, Tribeca, Outback, Exiga, BRZ, XV dan Impresa, benar-benar distop penjualannya. Namun, nama Subaru masih terdaftar menjadi anggota Gaikindo.

Anggota Gaikindo

Ketika dikonfirmasi kepada Ketua Umum Gaikindo Johannes Nangoi, merek Subaru masih menjadi anggota, tetapi mengenai aktivitas penjualan dan masalah yang dialami, organisasi industri otomotif di Indonesia itu tidak mengetahuinya sama sekali.

Baca juga: Fanny Kondoh, Istri Presdir Marugame Udon, Positif Hamil Setelah Suami Meninggal

“Maksudnya, kalau soal penjualan dan masalah yang sedang dialami Subaru kita tidak bisa ikut campur. Itu hak mereka, tetapi mereka sampai saat ini masih menjadi anggota Gaikindo,” ujar Nangoi kepada KompasOtomotif, Kamis (17/3/2016).

Menurut Nangoi, peran Gaikindo hanya sebagai asosiasi dan tidak berhak ikut campur mengenai masalah yang tengah dialami Subaru. Kecuali, kasusnya pemerintah menjegal pergerakan Subaru.

“Kalau itu kan masalah pajak dan urusan sendiri. Kami tidak bisa membantunya. Kecuali pemerintah menghalang-halangi Subaru tanpa masalah, baru kita bisa bantu, kalau ini kan masalah yang dibuat sendiri,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau