Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Success Story Presdir PT Federal Karyatama Patrick Adhiatmadja

Tempaan hingga Titik Terendah Perjalanan Karier Bos Federal Oil

Kompas.com - 27/05/2015, 08:00 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Biasanya, tugas PE mencari perusahaan bermasalah yang layak dikucurkan investasi, lantas ditingkatkan kinerjanya, kemudian setelah sehat dijual kembali dengan nilai lebih besar.

Setelah beberapa bulan berjalan, Patrick lantas di minta sebagai perwakilan mereka (para investor) pada salah satu proyek. Kesempatan ini, tak disia-siakan karena Patrick melihatnya sebagai proses pembelajaran. Punya pengalaman bekerja di dunia IT mulai dari kelas wiraniaga di Metrodata sebagai vendor, kemudian bergeser ke Motorola sebagai prinsipal, kini memposisikan diri sebagai investor lewat PE.

"Dunianya tetap IT dan telekomunikasi, hanya posisi perusahaan di mana saya bekerja berbeda-beda. Menurut saya ini menjadi komplet pengalamannya," ucap Patrick.

Kala itu, proyek yang dikerjakan adalah membangun jaringan kabel serat optik pertama, menghubungkan sambungan internet Jakarta dengan Singapura. Berkat koneksi ini, internet menjadi "meledak" di Indonesia, seperti sekarang ini karena koneksinya jauh lebih cepat.

Setelah empat tahun bergulir, akhirnya Patrick kembali bertemu dengan kawan lamanya memintanya untuk bergabung ke salah satu perusahaan lokal di bawah naungan Grup Saratoga. Perusahaan yang dikelola di bawah pangkuan keluarga Soeryadjaya itu mengajak Patrick untuk bergabung ke salah satu anak perusahannya, PT Mitra Pinasthika Mustika berpusat di Surabaya, Jatim.

"Sahabat saya lagi ada kerjaan bersama Grup Saratoga bersama Sandiaga Uno. Kebetulan Sandiaga dulunya alumi PL (SMA Pangudi Luhur), akhirnya diajak gabung. Situasinya, MPM tengah berada di persimpangan untuk mulai menetapkan arah baru perusahaan (turnaround). Bisnis utama MPM adalah berjualan sepeda motor di Jatim dan oli, dengan merek sendiri Federal.

"Saya baru dengar, nggak tahu apa-apa soal otomotif. Sebelum bilang iya, saya lihat data-data perusahaan dulu, ternyata perusahaan ini untung. Ternyata perusahaan ini sudah beralih kepemilikan dari perusahaan keluarga Soeryadjaya menjadi Saratoga, sehingga butuh pengembangan bisnis ke depan, karena melibatkan investor lain di sana. Menarik juga, relatif lebih mudah ketimbang perusahaan yang sekarat, jadi saya balik lagi ke perusahaan lokal, tapi tetap profesional" beber Patrick.

Bagaimana sepak terjang Patrick di dalam perusahaan Grup Saratoga, simak kelanjutannya di cerita berikutnya. (Bersambung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com