Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Success Story Presdir PT Federal Karyatama Patrick Adhiatmadja

Modal Penting Bos Federal Oil Tingkatkan Karier dalam Bisnis

Kompas.com - 26/05/2015, 10:18 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Menduduki jabatan tertinggi di suatu perusahaan bukan hasil pekerjaan semalam. Pengalaman kerja bertahun-tahun yang diemban Patrick Adhiatmadja dalam perjalanan karirnya membuat sosok kepemimpinan terbentuk. Berbagai pengalaman juga menempa pribadinya sehingga piawai dalam mengemban jabatannya sebagai Presiden Direktur PT Federal Karyatama (Federal Oil).

Melanjutkan cerita sebelumnya, Patrick menceritakan awal kariernya dimulai lewat perusahaan Teknologi Informasi lokal PT Metrodata Indonesia, setelah lulus dari kuliah. Status profesionalnya dilalui pertama kali periode 1998-1993. Penggemar kopi pahit ini lantas mendapat tawaran untuk pindah kerja ke General Electric Company (GE).

"Awal 1993 waktu saya pertama kali masuk GE, itu seperti orang bego. Ini perusahaan multinasional yang benar-benar menuntut profesionalisme tinggi. GE salah satu perusahaan terbaik di dunia, rasanya seperti ikan kecil tercemplung ke kolam besar, aneh semua. Tapi, saya bersyukur bisa beraptasi dengan cepat," kenang Patrick.

Kapitalisme

Bekerja di GE, Patrick mengaku ilmu yang diperoleh tidak lagi hanya sebatas teknik penjualan dan pemasaran semata, yang sudah dikuasainya di perusahaan sebelumnya. Kini, tantangan baru dihadapainya memperdalam soal teknik pengembangan bisnis (businness development).

"Saya belajar kalau sistem pemerintahan kita itu lebih kepada kapitalis ketimbang sosialis. Jadi kapitalisme itu memegang peranan penting dalam bergulirnya ekonomi dalam satu perusahaan," beber Patrick.

Pelajaran soal pentingnya kapitalisme disampaikan Patrick lewat salah satu pengalaman bekerja di GE. Kejadiannya ketika berencana membangun pabrik lampu di Surabaya. Tapi, bos besar menuntut sesuatu yang berat juga.

"Kalau tidak menjadi nomor satu atau nomor dua di pasar Anda, tidak ada gunanya. Kalau Anda pemain nomor satu atau dua, Anda punya kemampuan untuk mengatur pasar, lewat komentar-komentar dikeluarkan, bisa men-drive pasar. Kalau posisi hanya empat, lima, atau enam, maka Anda hanya membayar cicilan pada bank saja. Memang tidak 100 persen benar, tapi ekstremnya ya memang seperti itu," celoteh Patrick.

KOMPAS.COM / RODERICK ADRIAN MOZES Presiden Direktur PT Federal Karyatama, Patrick Adhiatmadja, dalam sesi wawancara dengan Kompas.com di Gedung PT Federal Karyatama, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (20/5/2015).

GE itu sangat terkenal dengan integritas, tidak bisa praktik "bawah meja", agak sulit di Indonesia seperti ini. Akhirnya sudah memasuki tahun ketiga, perusahaan belum beranjak ke mana-mana, bahkan belum berhasil menembus lima besar pasar di Indonesia.

Setiap tahun, CEO GE datang ke Indonesia untuk memantau perkembangan bisnis. Pada kondisi ini, sang pemimpin prinsipal menanyakan soal kinerja perusahaan setelah tiga tahun beroperasi yang belum menunjukan hasil positif. Lantas bos juga memperingkatkan agar setahun ke depan kondisinya harus sudah berubah.

"Waktu itu ada rapat bussiness review, biasa dilakukan setiap perusahaan. Akhirnya tercetus, bagaimana kalau kita beli perusahaan peringkat tiga, otomatis kita jadi posisi kedua. Inilah kapitalisme, selama ada uang, tentunya bukan secara membabi-buta, tapi dengan perhitungan yang baik, peringkat perusahaan bisa menanjak lewat membeli. Dari sini saya juga banyak belajar soal akuisisi dan merger," beber Patrick.

Tapi, setelah sukses membeli perusahaan bukan lantas permasalahan berakhir. Menggabungkan dua budaya perusahaan ini merupakan pekerjaan rumah yang sangat berat. Apalagi perusahaan yang diakuisisi pada waktu itu, punya portofolio lebih besar jumlah karyawannya.

"Di sini saya belajar lagi soal pentingnya core value, vision, mission perusahaan. Penting untuk menetapkan mercusuar perusahaannya agar tujuan kita sama. Mau dari mana jalannya, terserah dan itu dimaklumi, karena proses adaptasi butuh waktu," ujar Patrick.

Menjabat Direktur Pengembangan Bisnis di GE ternyata tidak membuat Patrick cepat puas. Ia coba untuk wirausaha bersama sahabatnya. Lantas, bagaimana sepak terjang Patrick serta upaya menghadapi sapuan badai krisis moneter? Simak kelanjutannya di artikel mendatang...

Bersambung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau