KLATEN, KOMPAS.com - Rem blong menjadi salah satu penyebab terjadinya banyak peristiwa kecelakaan lalu lintas. Kondisi ini terjadi secara tiba-tiba setelah rem bekerja melebihi batas kemampuannya.
Saat rem blong terjadi, laju mobil tidak akan bisa diperlambat meski pedal rem sudah diinjak. Hal ini tentu mengejutkan bagi pengemudi sehingga banyak kecelakaan sulit dihindari.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan saat mobil mengalami rem blong kebanyakan pengemudi justru panik, tapi sebenarnya itu justru berbahaya.
“Saat terjadi rem blong, seharusnya pengemudi perlu berpikir cepat dan tepat memahami situasi, jangan malah panik karena itu akan membuat manuver yang justru dapat meningkatkan fatalitas,” ucap Sony kepada Kompas.com, Minggu (11/2/2024).
Sony mengatakan ada beberapa manuver yang perlu dihindari saat terjadi rem blong agar tidak terjadi kecelakaan lebih parah.
“Pertama jangan panik dan membanting roda kemudi ke salah satu sisi, ini akan berpeluang membuat mobil terguling dan dapat membuat kerugian lebih banyak terkait keselamatan penumpang dan pengguna jalan lain,” ucap Sony.
Sony mengatakan dampak kecelakaan akan semakin besar bila sampai melibatkan kendaraan lain selaku sesama pengguna jalan.
“Jangan bermanuver zig-zag, karena ini justru meningkatkan peluang terjadinya hilang kendali terhadap mobil, seharusnya pengemudi mengarahkan laju mobil ke area yang paling sedikit risikonya,” ucap Sony.
Sony juga mengatakan saat terjadi rem blong pengemudi sebisa mungkin tidak bermanuver terlalu lebar karena akan semakin meningkatkan peluang mobil keluar dari trek aman.
“Tingkat fatalitas kecelakaan saat rem blong sejalan dengan kecepatan laju mobil, jika laju mobil dapat lebih dikendalikan dan arahnya benar maka risikonya akan lebih kecil,” ucap Sony.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan saat terjadi rem blong pengemudi dilarang menginjak pedal kopling atau memindahkan tuas transmisi ke posisi netral.
“Ketika pedal kopling diinjak, maka bukan perlambatan yang terjadi tapi justru laju mobil semakin liar akibat gaya dorong dan gravitasi bumi jika medannya berupa turunan, tuas transmisi juga jangan dipindahkan ke N,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Minggu (11/2/2024).
Hardi mengatakan, saat mobil berada di jalan menurun transmisi berfungsi sebagai penghambat laju mobil, sehingga jangan sampai gaya putaran roda terputus dengan putaran mesin.
“Saat posisi tuas transmisi netral (N) atau pedal kopling diinjak, itu sama saja putaran mesin dan roda tidak terhubung, ini akan membuat laju mobil semakin kencang saat rem blong,” ucap Hardi.
Jadi, selain tidak boleh membelokkan roda kemudi sembarangan, pengemudi juga dilarang memindahkan tuas transmisi ke posisi N atau menginjak pedal kopling saat mobil mengalami rem blong.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/02/12/161200115/kurangi-fatalitas-jangan-lakukan-ini-saat-mobil-mengalami-rem-blong