JAKARTA, KOMPAS.com - Keselamatan berkendara memang baru bisa dilakukan ketika dipahami, bukan cuma diketahui. Jika sudah paham, maka pengendara akan lebih waspada di jalan dan tidak melakukan hal yang berbahaya.
Sayangnya di jalanan, sering saja ditemui anak-anak di bawah umur yang ugal-ugalan atau berlaga ekstrem seperti speeding dan sebagainya. Tentu hal tersebut bisa berbahaya buat dirinya atau orang lain.
Mengenai hal tersebut, keluarga punya peran penting dalam menciptakan pengguna jalan yang tertib. Jadi bukan cuma edukasi saja, tapi kebiasaan yang dilakukan orang tua bisa berdampak ke anak.
Kombes Pol Mohammad Tora, Kasubdit Standar Cegah dan Tindak Ditkamsel Korlantas Polri mengatakan, orang tua harus belajar dan memberikan contoh yang baik dan harus sering mengawasi.
"Misal memanaskan motor atau mobil boleh, cuci motor juga, asal jangan dinaikin (dibawa) keluar. Orang tua harus tanamkan seperti itu," ucap Tora kepada Kompas.com di Jakarta, Sabtu (26/2/2023).
Selain itu, dari kebiasaan orang tua juga harus menjadi contoh yang baik. Misalnya seperti memakai helm ke mana pun walau jaraknya dekat, begitu juga soal sabuk keselamatan.
"Misal naik motor harus pakai helm, maksimal dua orang, bukan berapa orang," ucap Tora.
Jadi sebenarnya kembali lagi ke keluarganya. Selain itu butuh kemauan juga yang besar untuk mendidik anak dengan baik.
https://otomotif.kompas.com/read/2023/02/26/150100315/keselamatan-berkendara-dimulai-dari-lingkungan-keluarga