JAKARTA, KOMPAS.com – Toyota Motor dilaporkan bakal menghentikan operasi tiga jalur produksi pada dua pabrik di Jepang, karena kekurangan chip semikonduktor.
Dilansir dari Nikkei Asia, penghentian dua pabrik yang dioperasikan Toyota Motor East Japan akan mengurangi produksi sekitar 20.000 unit mobil.
Atau setara kurang dari 1 persen produksi domestik 2,91 juta unit Toyota dan Lexus pada tahun fiskal 2020 yang berakhir Maret lalu.
Satu jalur produksi untuk SUV C-HR di pabrik Toyota Iwate akan ditutup total selama 8 hari. Sementara, jalur produksi lainnya di pabrik yang sama untuk Yaris dan Yaris Cross akan dihentikan 5 hari.
Adapun antrean di fasilitas Toyota di Miyagi yang memproduksi Yaris Cross ditutup selama 3 hari.
Sebelumnya, menurut laporan Paultan, Toyota mampu mengatasi efek kekurangan chip lebih baik daripada para kompetitornya.
Tetapi, Toyota tidak kebal sepenuhnya. Mulai 7 Juni mendatang rencananya ketiga jalur produksi dari dua pabrik akan ditutup.
Selain Toyota, beberapa merek otomotif Jepang lebih dulu mengumumkan dampak kekurangan chip semikonduktor.
Nissan misalnya, telah memperkirakan produksi globalnya akan turun sekitar 500.000 unit. Sedangkan produksi Mazda akan berkurang 100.000 unit pada tahun fiskal berjalan.
Sejumlah analis memperkirakan bahwa krisis semikonduktor, yang muncul pada akhir tahun lalu, akan berlangsung hingga 2022 atau 2023.
Berkurangnya pasokan chip global bakal memaksa merek otomotif untuk mengurangi produksinya. Bahkan tahun ini, rencana penjualan jutaan kendaraan bisa kembali terhambat karena krisis semikonduktor.
https://otomotif.kompas.com/read/2021/05/20/100200915/toyota-hentikan-produksi-dua-pabrik-di-jepang-20.000-mobil-terdampak