Toyota Sienta Facelift Tak Ditarget Tinggi Penjualan

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota resmi merilis Sienta facelift di Indonesia. Meski hadir dengan sentuhan baru, namun ubahannya terbilang minim karena fokus pada tampilan depan saja serta sedikit tambahan kenyamanan di kabin.

Toyota pun tak mau muluk-muluk menargetkan penjualannya. Dengan model baru yang hanya tersedia dalam tiga varian, yakni G,V, dan Q, MPV pintu geser tersebut masih mengusung target yang relatif sama dengan seblumnya.

"Terkait soal penjualan Sienta ke depannya, kami menargetkan 200 sampai 300 unit per bulan," ucap Executive General Manager PT. Toyota Astra Motor (TAM) Fransiskus Soerjopranoto kepada Kompas.com, Selasa (3/9/2019).

Lebih lanjut, pria yang akrab di sapa Soerjo, mengatakan cukup optimis bila dengan tampilan baru Sienta serta peningkatan pada sektor kenyamanannya bisa memberikan dampak positif, khusus dalam menjaring konsumen baru.

Apalagi secara harga, Toyota tetap membanderol Sienta sama dengan model lawas. Artinya tidak ada kenaikan harga meski kini Sienta memiliki tampilan baru yang lebih fresh.

"Yang kita lakukan saat ini memang untuk konsumen. Perubahan pada tampilan Sienta, lalu penambahan armrest yang kami lakukan juga atas dasar masukan dari konsumen, garis besarnya apa yang kita lakukan guna mengakomodasi kebutuhan dari konsumen dan calon konsumen Sienta," ucap Soerjo.

Melihat dari rekam jejaknya, walau Sienta pernah melambung, tapi semakin tahun penjualan bisa dibilang kian meredup.

Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada 2017 total penjualan mencapai 14,968 unit, namun di 2018 langsung merosot hingga 5.113 unit.

Sementara di tahun ini, berdasarkan data Januari hingga Juni, atau semester satu 2019, jumlah wholesales-nya 397 unit. Bila dibagi per bulan, rata-rata sekitar 63 unit.

Dengan target penjualan Sienta facelift antara 200 sampai 300 unit saat ini, artinya sampai akhir 2019, Toyota mengejar penjualan sekitar 800 sampai 1.200 unit Sienta.