Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takata Akhirnya Bangkrut

Kompas.com - 28/06/2017, 08:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Tokyo, KompasOtomotif – Perusahaan pemasok inflator airbag Takata, akhirnya secara resmi melaporkan kebangkrutan, Senin (26/6/2017). Mereka menyerah, setelah terbebani oleh recall otomotif terbesar di dunia.

Mengutip Autonews, Selasa (27/6/2017) raksasa Jepang tersebut mengajukan perlindungan kebangkrutan baik di Amerika Serikat (AS) maupun Jepang. Pihak Takata juga mengatakan, akan menjual utama ke pemasok AS, Key Safety System (KSS).

KSS yang yang berbasis di Sterling Heights, Michigan, mengatakan secara terpisah bahwa mereka akan membeli secara substansial, seluruh aset dan operasi global Takata seharga 1,59 miliar dolar AS atau Rp Rp 21,1 triliunan. Pembelian ini tidak termasuk operasinya yang berhubungan dengan produksi ammonium nitrate untuk inflator airbag yang menyebabkan recall.

Baca juga : Takata Akan Laporkan Kebangkrutan Bulan Ini

Meski begitu, pihak KSS menyebutkan kalau produksi ammonium nitrate masih dilanjutkan oleh organisasi baru Takata setelah penutupan transaksi. Ini setidaknya dilakukan sampai Maret 2020, untuk memastikan pasokan inflator pengganti, untuk jutaan unit mobil yang di-recall.

Shigehisa Takada, Eksekutif Takata dan CEO meminta maaf saat menjelaskan kebangkrutan mereka. Tanggung jawab yang meningkat dan keuangan yang perlahan mulai ambruk, membuat Takata tidak punya pilihan, selain menjual aset dengan tunai. Hasil penjualan itu nantinya bakal digunakan untuk membayar kewajiban.

"Kami menghabiskan banyak waktu untuk melakukan negosiasi, sangat sulit untuk mencapai kesepakatan dengan lebih dari 10 pembuat mobil di seluruh dunia, dan calon sponsor perusahaan," ujar Takada.

"Jika semuanya seperti ini, kami menyadari risiko bahwa kami mungkin tidak dapat mengumpulkan dana dan melanjutkan pasokan produk yang stabil. Di tengah kondisi yang kami hadapi sekarang, bernegosiasi dengan kadidat sponsor, merek mobil, serta pendapat pendapat ahli eksternal, kami akhirnya memutuskan untuk mengajukan perlindungan kebangkrutan," tutur Takada.

Takata disebutkan harus mengeluarkan dana 10 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 133 triliunan, di mana belum termasuk keseluruha biaya recall yang mencapai 5 miliar dolar AS atau Rp 66 triliunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau