Serpong, KompasOtomotif – Mulai dikirimnya BMW i8 ke tangan konsumen oleh BMW Indonesia tidak semudah membalik telapak tangan. Banyak tahapan yang harus dilalui, termasuk menyiapkan segala sesuatunya dari hulu ke hilir, termasuk jaminan servis dan kesiapan mekanik.
Jika dirunut ke belakang, i8 memang mengalami fase yang cukup panjang ketika akan melaju di jalanan Indonesia. Pertama kali model ini diperkenalkan ketika BMW Indonesia membawa i8 model pre-production pada 2014 silam.
”Jadi untuk memperkenalkan sebuah brand, itu butuh waktu. Kami perkenalkan brand-nya seperti apa, kami kenalkan ekosistemnya, bahwa BMW i itu tidak bisa berdiri sendiri, yang pasti butuh dukungan dari pemerintah, dan semua stakeholder,” ujar Jodie O’Tania, Vice President Corporate Communications BMW Indonesia, (25/4/2017), di Serpong, Tangerang.
Dia pun kembali menceritakan, bahwa setelah dikenalkan pada 2014, i8 terus dikomunikasikan ke publik selama setahun penuh, meski ”barang”-nya belum ada di diler. Bahkan diler yang melayani khusus model ini seperti yang baru dibuka di Serpong pun belum berdiri.
”Jadi setiap kali menghadirkan kendaraan (baru), kami harus pastikan dari hulu ke hilir semua sudah siap. Mulai diler, dukungan aftersales, teknisi, dan ahlinya, terutama yang berkaitan dengan BMW i. Karena punya high voltage engine, memerlukan orang yang dilatih sedemikian rupa dan disertifikasi,” ucap Jodie.
Ketika diler PT Astra International Tbk-BMW Sales Operations (AI-BSO) diresmikan, (25/4/2017), artinya bahwa BMW sudah ”siap lahir dan batin” melayani konsumen yang ingin memboyong Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) itu.
”Diler BMW di Serpong ini akan menangani semua yang berkaitan dengan i8, mulai perbaikan, perawatan, juga pembelian,” kata Jodie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.