Oxford, KompasOtomotif - Hubungan indah antara konsumen dengan mobil bemesin diesel di Eropa melayu. Kondisi ini terjadi menyusul kasus skandal emisi mesin diesel yang dilakukan Volkswagen.
Mengutip Paultan.org dari Automotive News Europe, Selasa (31/5/2016), penjualan mobil penumpang bermesin diesel di Eropa Barat, pada bulan April 2016 turun menjadi 49,7 persen. Padahal pada bulan sebelunya menyumbang 52,8 persen, atau turun 3,1 persen.
Dari data yang dikeluarkan oleh analis LMC Automotive, penurunan yang terjadi, paling banyak dialami oleh kendaraan subcompact, compact hatcback dan segmen minivan kecil. Melihat gambaran data tersebut, beberapa masyarakat eropa khususnya di bagian barat, nampaknya terpengaruh dengan berita negatif mesin diesel yang menimpa VW.
Kemudian menurut perusahaan analis IHS Automotive, penurunan ini akan terus terjadi, hingga mencapai 35 persen sampai 2027. Para produsen diharapkan bisa melihat ini sebagai langkah untuk mencari alternatif baru, terkait kendaraan dengan emisi rendah lain, seperti hibrida atau listrik.
Tingginya penjualan mesin diesel di Eropa ini, lantaran kebijakan Europe Union (EU) yang memberikan insentif dan menurunkan harga bahan bakar diesel, tujuannya untuk menekan emisi CO2 yang lebih banyak dihasilkan mesin bensin.
Melihat penjualan mobil seluruh tipe dan jenis mesin, pada empat bulan pertama sebesar 4,87 juta unit, atau meningkat 7,7 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sementara untuk bulan April sebesar 1,21 juta unit, atau naik 8 persen dari bulan sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.