Direktur Sirkuit Internasional Sentul, Tinton Soeprapto menjelaskan, renovasi Sirkuit Internasional Sentul bukan hanya untuk MotoGP, tapi juga kedepannya bisa digunakan Formula One (F1). Jadi, dari ketiga desainer yang direkomendasikan Dorna, Hermann Tilke paling tepat dan sudah berpengalaman.
“Kemungkinan besar desainernya Tilke, tapi untuk proses pembangunannya kita akan menggunakan plat merah seperti Waskita, Media Karya dan lain-lain,” ungkap Tinton kepada KompasOtomotif di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Jakarta, Senin malam.
Menurut Tinton, Tilke merupakan desainer yang sangat pengalaman dalam mendesain sirkuit. Kemampuannya adalah, desain yang dibuat untuk MotoGP bisa sekaligus digunakan balapan F1. Karena kedepannya, Indonesia juga harus menjadi salah satu negara tuan rumah penyelenggaraan F1.
“Jangan bikin MotoGP saja, tapi juga kita harus bisa mendatangkan F1. Penggemar F1 di Indonesia juga sangat banyak, seperti MotoGP,” kata Tinton.
Tilke itu sendiri meruoakan desainer asal Jerman yang juga mantan pebalap sekaligus insinyur. Kemampuannya dalam merekayasa trek lurus, tikungan, sampai fasilitas sirkuit Formula 1 sudah tidak perlu diragukan. Nama-nama sirkuit besar, seperti Sepang di Malaysia, Sakhir (Bahrain), Shanghai International Circuit, Istanbul Park Racing Circuit, Valencia Street Circuit, Marina Bay Street Circuit, Yas Marina Circuit, Korea International Circuit, dan Buddh International Circuit (India) merupakan hasil karya tangan dinginnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.