Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Menguat, Harga Motor Impor Sebentar Lagi Naik

Kompas.com - 29/04/2024, 07:02 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tren pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) terus meningkat. Dalam satu bulan terakhir mata uang asing menekan rupiah. Tercatat, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah selalu berada di level Rp 16.000 ke atas.

Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala, mengatakan, menguatnya nilai mata uang tentu bisa memengaruhi harga jual motor.

Akan tetapi kenaikan harga motor diklaim tidak terjadi secara spontan. Hal tersebut bakal terjadi ketika dolar AS secara konstan menguat.

Baca juga: Polytron: Pabrikan Jepang Tak Bisa Bikin Motor Listrik Murah

Ilustrasi uang.SHUTTERSTOCK/DICKY ALGOFARI Ilustrasi uang.

“Kalau di sepeda motor kami mengevaluasi kurs mata uang, kalau terjadi kenaikan tiga bulan berturut-turut, kalau itu bertahan, mungkin akan ada penyesuaian,” ujar Sigit, kepada Kompas.com, Minggu (28/4/2024).

Meski begitu, Sigit mengatakan, dampak menguatnya dolar AS tidak begitu memengaruhi harga motor yang telah diproduksi di dalam negeri.

“Sepeda motor itu kan komponen lokalnya tinggi. Kecuali, bahan komponen atau bahan dasarnya harus impor ya itu terpaksa berubah,” ucap Sigit.

Baca juga: Video Modus Kejahatan, Pura-pura Kena Cipratan padahal Jalan Kering

“Kalau selama tiga bulan tren rata-rata (kenaikan kurs mata uang) enggak signifikan, enggak berubah. Karena kandungan lokal kami di atas 90 persen,” kata dia.

Lain halnya dengan motor-motor yang didatangkan secara utuh dari luar negeri. Menurutnya, harga motor impor bisa lebih cepat berubah karena dampak nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.

“Berdampak ke motor impor, kalau itu bisa langsung dilakukan penyesuaian. Dalam beberapa bulan ke depan, kalau kurs mata uang enggak berubah,” kata Sigit.

“Mungkin antara 2-3 bulan untuk yang motor impor, kalau trennya tidak menurun. Kalau masih sebulanan kami masih bisa mengantisipasi,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com