Anggono Iriawan, Manajer Safety Riding dan Motorsport PT Astra Honda Motor (AHM) menjelaskan, sangat positif sekali jika Indonesia menjadi salah satu negara tuan rumah MotoGP 2017. Hanya saja, selain sirkuit, banyak hal lain yang harus diperhatikan, utamanya adalah mengenai infrastruktur pendukung.
“Kalau bicara sirkuit sangat mungkin, tapi perhatiannya juga harus kepada sarana dan insfrastuktur pendukung lainnya. Karena menggelar acara balapan sepeda motor tingkat dunia itu menyangkut banyak orang dan kita harus siap segala sesuatunya,” ungkap Anggono saat dihubungi KompasOtomotif, Senin (7/9/2015).
Anggono menguraikan, kesiapan seperti sarana tempat menginap atau hotel di sekitar Sirkuit Sentul juga harus memadai. Begitu juga dengan Rumah Sakit dan yang lainnya seperti Bea Cukai, Imigrasi, hingga tempat menukarkan uang. Karena akan banyak sekali orang dari luar negeri datang ke Indonesia, seperti kru semua tim biasanya berjumlah 1.000 sampai 1.500 orang.
“Lintas departemennya banyak, jadi bukan hanya sirkuit, tapi lebih kepada pendukung lainnya. Program ini kalau menurut saya harus kebijakan nasional, karena harus lintas departemen. Sebagai contoh, mengirimkan motor balap, bahan bakar dan alat-alat pendukung balapan, itu proses dan ketepatan waktunya harus dipertimbangkan,” beber Anggono.
Renovasi Sirkuit Sentul
Sirkut Sentul itu sendiri menurut Anggono, untuk saat ini memang banyak kekurangannya, karena arena balapan itu dirancang dengan standarisasi perkembangan sepeda motor beberapa tahun silam. Tapi, untuk rombak sangatlah mudah dan akan banyak yang diperbaiki.
“Kalau aspal sudah pasti, tapi tikungan dan desain Sirkuit juga akan diubah. Intinya desain layout secara keseluruhan pasti akan berubah dan sesuai dengan standar Sirkuit MotoGP,” tuntas Anggono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.