Jumlah itu menguap di lantai bursa Hongkong, Selasa (14/1/2014), ketika produsen pikap dan SUV asal China itu mengumumkan keputusannya. Nilai saham anjlok sampai 12 persen, terbesar dalam lima tahun terakhir. Keuntungan pribadi Wei juga berkurang 51 juta dollar AS (Rp 606,8 miliar) menjadi 6,9 miliar dollar AS.
Hal tersebut membuat bos Hyundai, Chung Mong Koo, makin mendekati kekayaan terbesar yang dimiliiki eksekutif otomotif di Asia yang tercatat 6,7 miliar dollar AS (data orang terkaya Bloomberg).
Hilang Kepercayaan
Penundaan itu membuat investor kehilangan kepercayaan pada Wei. Padahal, ia berhasil meningkatkan saham Great Wall dalam lima tahun terakhir, bahkan mencatatkan laba usaha paling besar dibandingkan pabrikan lain.
Great Wall memutuskan untuk menunda peluncuran H8, SUV yang dibanderol mulai 201.800 yuan (Rp 396,4 juta) ini, karena ada penyempurnaan pada rem, kemudi, dan kesenyapan kabin.
"Kami lebih baik menderita sekarang dan meningkatkan kualitas kendaraan yang ada. Lebih baik mengecewakan sebentar dari pada selama-lamanya," ujar salah satu analis dari Baoding di China.
Rp 982,2 miliar
Lembaga investasi Bernstein’s Warburton memprediksi Great Wall rugi sekitar 500 juta yuan (Rp 982,2 miliar) pada laba usaha dan pengeluaran biaya riset serta pengembangan. Selain itu, reputasi perusahaan bisa tercoreng di mata masyarakat karena kualitas divisi riset dan pengembangan perusahaan yang buruk.
Semula, H8 diproyeksi menyumbang setidaknya 10 persen dari pendapatan perusahaan tahun ini. Dengan penundaan ini, target tentu direvisi dan belum ada kabar pasti kapan jadi dipasarkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.