JAKARTA, KOMPAS.com – Ban balap untuk kondisi kering biasanya disebut ban slick. Ban ini berbeda dengan ban jalan raya karena tampilannya polos, tanpa alur atau tapak.
Alfons Abikaryono, Customer Engineering Support B2C 4W & 2W Michelin, menjelaskan bahwa meskipun ban slick terlihat polos, ban ini tidak sama dengan ban botak atau ban yang sudah habis masa pakainya.
Baca juga: Tune Up Mobil Boleh Rutin Dilakukan, Gurah Mesin Jangan
"Ini perbedaannnya antara ban slick dengan ban botak yang sudah abis TWI-nya (tread wear indicators)," ujar Alfons yang ditemui di Sirkuit Mandalika, NTB, Sabtu (6/12/2024).
Alfons menjelaskan, alur pada ban jalan raya digunakan untuk mengalirkan air dan berguna meningkatkan traksi di kondisi basah.
Namun, pada ban balap slick, alur tersebut tidak diperlukan karena pada permukaan kering alur justru mengurangi area kontak antara ban dan aspal.
Baca juga: Cerita Pria Naik Holden Lawas dari Madura ke Jakarta
"Pada ban balap slick tampilannya polos karena pada ban balap tidak butuh alur buat membuang air. Alur pada ban jalan raya digunakan untuk membuang air karena buat melewati banyak kondisi jalan," katanya.
Alfons menekankan meskipun ban slick tampak seperti ban yang sudah botak, materialnya sangat berbeda. Cengkeraman ban slick jauh lebih baik dibandingkan dengan ban yang sudah habis TWI-nya.
"Meski tampilanya seperti ban habis, perbedaannya ialah di materialnya. Ban slick memang dirancang seperti itu, tapi dengan daya cengkeram yang sangat baik berbeda dengan ban yang sudah abis TWI-nya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.