Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Transmisi Mobil Matik Terjadi Overheating

Kompas.com - 18/08/2024, 17:41 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Transmisi otomatis pada mobil dibekali sistem pendingin, guna menstabilkan suhu kerja komponen dan fluidanya.

Meski komponen transmisi tak bersinggungan secara langsung dengan proses pembakaran, gaya gesek antar komponen dan fluida dapat menyebabkan kenaikan suhu.

Maka dari itu, setiap mobil matik dibekali sistem pendingin khusus untuk transmisi yakni adanya oil cooler. Lantas, apa yang menyebabkan oli transmisi mengalami overheating?

Baca juga: Perawatan CVT Bukan Sekadar Ganti Oli Transmisi


Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan pemicu terjadinya overheat pada oli transmisi matik yakni adanya beberapa faktor.

“Sumber panas pada transmisi dari gesekan antara roda gigi, perputaran oli secara terus menerus serta sabuk baja dan puli untuk jenis CVT,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Sabtu (17/8/2024).

Hardi mengatakan pada mobil matik sudah dibekali sistem pendingin transmisi yakni dengan melibatkan coolant pada oil cooler.

Baca juga: Transmisi CVT atau AT? Kenali Perbedaannya Sebelum Beli Mobil

Oli transmisi akan disirkulasikan, dan dilepas panasnya ke coolant, sehingga ketika sistem pendingin mesin utama terganggu dampaknya bisa sampai transmisi,” ucap Hardi.

Selain terjadi penurunan performa sistem pendingin, Hardi juga mengatakan transmisi overheat bisa disebabkan oleh kesalahan pengoperasian.

“Bila pemakaian mobil matik diforsir, main di putaran tinggi dalam waktu lama maka suhu oli transmisi akan cepat naik dan menyebabkan kualitasnya menurun,” ucap Hardi.

Baca juga: Ingat, Menggeser Tuas Transmisi Mobil Matik Jangan Sembarangan

Jamaludin, Head of Nissan Academy PT Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan overheat pada transmisi matik terjadi lantaran adanya perbedaan putaran antara mesin dan laju kendaraan.

“Ketika putaran mesin atau Rpm tinggi dan terjadi selip di dalam torque converter sangat besar maka oli transmisi akan menjadi lebih panas, sehingga diperlukan pendinginan yang memadai,” ucap Jamal kepada Kompas.com, belum lama ini.

Jamal mengatakan selain sebagai pelumas oli matik juga sebagai fluida yakni cairan yang mentransfer tenaga mesin menjadi gaya putar pada masing-masing roda penggerak.

Baca juga: Perbedaan Perawatan Transmisi CVT dengan Matik Konvensional

Jamal juga mengatakan, oli matik saat bekerja selalu dalam tekanan tinggi dan bersirkulasi. Maka dari itu, ketika beban kerjanya bertambah, suhunya akan cenderung lebih mudah meningkat.

“Pengguna sebaiknya tidak memaksakan mobil matik dengan membuat mesin berputar terlalu kencang namun laju mobil pelan dalam waktu lama, biasanya ini terjadi di tanjakan atau saat mobil menerima beban berat,” ucap Jamal

Jadi, penyebab oli transmisi pada mobil matik bisa disebabkan oleh penurunan sistem pendingin dan pemakaian yang tidak benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Seruan "Kluivert Out" Menggema, Manajer Timnas: Kita Harus Percaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau