Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui Ini Penyebab Bus Sering Bunyi Mirip Kentut

Kompas.com - 05/08/2024, 08:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ketika berkendara dekat bus tidak jarang mendengar suara khas mirip kentut yang cukup keras, terutama saat melakukan pengereman. Bahkan, banyak yang penasaran dengan bunyi tersebut.

Padahal, bunyi itu merupakan proses mekanisme dalam sistem pengereman bus.

Fahrudin, Driver Bus Cititrans Busline trayek Semarang-Jakarta mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan suara mirip kentut terjadi.

Baca juga: Bus Cititrans Busline Punya Aturan Batas Kecepatan Berkendara

Bus Cititrans trayek Yogyakarta-JakartaKOMPAS.com/ Selma Aulia Bus Cititrans trayek Yogyakarta-Jakarta

“Pertama hand rem yang suaranya bisa agak keras dan ketika rem pedal dilepas juga bisa,” kata Fahrudin kepada Kompas.com, belum lama ini.

Fahrudin juga mengatakan, selain pengereman juga bisa karena saat pedal kopling diinjak dan dilepas bunyi tersebut juga bisa muncul.

“Terus pengeluaran angin secara otomatis juga bisa, tapi yang sering tejradi adalah saat menggunakan hand rem, ini (suara) agak kedengaran,” ucapnya

Baca juga: Cara Agar Kelas Menengah Bangkit dan Bisa Beli Mobil Baru


Dia juga menjelaskan, untuk pengeluaran angin secara otomatis ini tanda bahwa tekanan angin sudah penuh dan akan keluar sendiri.

Kompresor untuk rem bus memiliki pressure regulator yang mengatur masuk tidaknya udara ke dalam tangki ketika tekanannya sudah maksimal.

Jika tekanannya sudah maksimal, secara otomatis tangki udara akan mengeluarkan sedikit anginnya. 

Oleh karena itu, ketika bus mengerem, sering terdengar suara mendesis seperti angin yang kencang dari kendaraan tersebut. Jika tekanannya kurang dari 740 KPa, kompresor akan kembali mengisi tangki udara sampai stabil.

Perlu diketahui, rem angin adalah sistem pegereman yang memanfaatkan energi angin sebagai media penekan kampas rem.

Berbeda dengan rem hidraulis, energi tekan pada kampas rem tidak secara langsung diperoleh dari pedal yang ditekan oleh kaki pengemudi. Namun, dari udara yang memiliki tekanan tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau