Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Pria Tambal Ban Pakai Bubuk Kopi, Begini Penjelasannya

Kompas.com - 02/07/2024, 15:01 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar di media sosial video yang memperlihatkan seorang pria melakukan aksi tambal ban dengan cara unik.

Pada unggahan akun Instagram @lowslowmotif, tampak pria berbaju hitam menuangkan serbuk kopi ke dalam wadah, yang kemudian dimasukkan ke dalam ban. Ban tersebut kemudian di gerakan memantul hingga akhirnya direndam ke dalam air.

Unggahan ini pun banyak mengundang tanya warganet, apa maksud dan tujuan pria itu memasukan kopi ke dalam ban. Namun, tak sedikit dari warganet yang menyebut bahwa ampas kopi bisa menggantikan cairan tubeless untuk menyumbat bocor halus pada ban.

Baca juga: Mengatasi Roda Berputar Terlalu Cepat di Medan Berlumpur

“Kalo di logika mungkin buat bocor halus bisa kesumbat sendiri karena ampas kopi kan gabisa larut ,mirip" cairan tubeless,” tulis komentar @alfian.dc_.

“Seperti cairan tubeless.. kopi hitam kan ada ampasnya seperti serbuk pasir halus.. nanti ketika ada lubang yang sangat kecil / bocor rembes dari samping velg maka ampas itu yang akan menutupnya..,” tulis akun @thohir_muhamad.

“Bocor halus, harapannya kopi bubuk + gula dan air sebagai pengikat bisa menutup celah² kecil,” tulis komentar @aliefumi69.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Lowslowmotif (@lowslowmotif)

 

Terkait hal ini, Fisa Rizqiano, Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia mengatakan, penggunaan kopi dalam video tersebut patut dipertanyakan. Sebab, seperti diketahui bahwa penggunaan kopi tidak memiliki sifat adhesif (melekat).

Kopi yang kita tahu tidak memiliki sifat adhesif, bahkan menjadi larutan heterogen, jika dicampur air. Tentunya dipertanyakan sejauh atau seberapa lama bisa menutup lubang dan menahan tekanan angin,” kata Fisa, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/7/2024).

Fisa melanjutkan, umumnya cairan ban tubeless adalah gel berbahan adhesif yang terdiri dari lateks, serat dan bahan lainnya. Meski begitu, ia menyarankan cairan ban tubeless hanya digunakan pada kondisi darurat. Seperti ban kempis tiba-tiba dalam perjalanan, namun tidak ada bengkel terdekat.

Baca juga: Uji Coba Biskita Trans Depok, Rute Terminal Margonda-LRT Harjamukti

“Selain itu hanya digunakan untuk sementara saja. Selanjutnya direparasi atau tambal secara permanen, baik menggunakan tambalan patch atau payung maupun konvensional atau cacing,” ucap Fisa.

Sebab kalau cairan tubeless semakin lama digunakan, bisa berefek negatif pada pelek, seperti korosi atau pun timbul kerak.

“Cairan tersebut juga bisa menyumbat pentil dan terjadi ketidakseimbangan ban (unbalance) yang akan mengurangi kenyamanan berkendara,” ujar Fisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau