Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitsubishi Tanggapi Permintaan Pemerintah Rakit Dcab di RI

Kompas.com - 28/05/2024, 07:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

BERAU, KOMPAS.com - Belum lama ini Menteri Perindustrian RI (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta para prinsipal otomotif untuk melihat dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan niaga.

Sebab, Tanah Air punya nilai kompetitif lebih tinggi dibandingkan Thailand yang sampai sekarang dijadikan sejumlah principal basis produksi angkutan berat, khususnya double cabin.

“Suatu yang aneh menurut saya, prinsipal menjadikan Thailand sebagai basis produksi kendaraan double cabin dengan alasan permintaan domestik. Padahal dari berbagai faktor, Indonesia lebih tinggi dan potensial untuk itu,” ucap Agus.

Baca juga: Semakin Nyaman Dengan Ducati, Marc Marquez Kembali Raih Podium Ganda

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), sebagai salah satu produsen otomotif yang bermain di segmen double cabin, menanggapi serius permintaan Menperin Agus Gumiwang.

Mitsubishi Triton Model Terbarudok.Mitsubishi Mitsubishi Triton Model Terbaru

“Tentunya kita menanggapi secara serius, dengan prinsipal kita, Mitsubishi Motors Corporation, akan lakukan studies. Kita belum sampai pada tahap kesimpulan, tapi yang pasti kita serius (menanggapinya),” kata Irwan Kuncoro, Director of Sales & Marketing Division PT MMKSI, di Berau, Kalimantan Timur, Senin (27/5/2024).

Sebagai informasi, seluruh double cabin yang dijual di Indonesia saat ini buatan Thailand. Salah satunya adalah Mitsubishi Triton.

Baca juga: Diler Honda Pertama di Kota Parepare Punya Fasilitas Lengkap

Diketahui, berdasarkan Federation of Thai Industries (FTI) dikutip Marklines, penjualan otomotif Thailand masih didominasi mobil berjenis double cabin alias cabin ganda. Bahkan jenis kendaraan terkait cukup mendominasi pasar domestiknya, seperti Toyota Hilux, Mitsubishi Triton, Isuzu D-Max, sampai Ford Ranger.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com