Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER OTOMOTIF] Organda Mengkritisi Jasa Raharja, Jangan Sembarang Kasih Santunan | Tips Cegah Ban Mobil Pecah Saat Perjalanan Mudik Lebaran

Kompas.com - 11/04/2024, 06:02 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Daihatsu Gran Max yang alami kecelakaan maut di Tol Cikampek diduga travel gelap. Seluruh korban yang ada di mobil tersebut mendapatkan santunan meninggal dari Jasa Raharja.

Santunan diberikan sesuai dengan UU No 34 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.

Bagi masyarakat ingin melakukan perjalanan mudik Lebaran, tidak ada salahnya untuk melakukan pengecekan pada ban mobil sebelum berangkat. Kendati sepele, hal ini bisa mencegah ban pecah saat di perjalanan.

Sebab, apabila ban alami pecah, selain mengancam keselamatan, tentu saja sekaligus menghambat perjalanan. Biasanya, pada bagian pintu pengemudi tertera stiker yang memperlihatkan tekanan udara yang sesuai bobot kendaraan.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Lamborghini

Berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Rabu, 10 April 2024: 

1. Organda Mengkritisi Jasa Raharja, Jangan Sembarang Kasih Santunan

Namun, santunan yang diberikan buat para korban tersebut sebenarnya bisa bikin para pengusaha angkutan orang bertanya-tanya. Bagaimana bisa travel gelap mendapatkan santunan ketika alami kecelakaan?

Baca juga: Organda Mengkritisi Jasa Raharja, Jangan Sembarang Kasih Santunan

2. Tips Cegah Ban Mobil Pecah Saat Perjalanan Mudik Lebaran

Ban dan velg roda kanan belakang mobil Daihatsu Xenia yang dikemudikan BP (58) pecah setelah berusaha melarikan diri usai bersenggolan dengan sepeda motor di jalan raya Desa Pojok, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Senin (7/8/2023)Dok. Polres Blitar Kota Ban dan velg roda kanan belakang mobil Daihatsu Xenia yang dikemudikan BP (58) pecah setelah berusaha melarikan diri usai bersenggolan dengan sepeda motor di jalan raya Desa Pojok, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Senin (7/8/2023)

Saat mudik, biasanya mobil akan diisi dengan banyak penumpang dan barang. Dampaknya, bobot kendaraan jadi lebih berat dan tekanan udara ban harus lebih tinggi daripada saat mobil cuma diisi satu atau dua orang.

Baca juga: Tips Cegah Ban Mobil Pecah Saat Perjalanan Mudik Lebaran

3. Estimasi Kerugian Kecelakaan Sepanjang Arus Mudik, Tembus Rp 2 Triliun

Evakuasi korban kecelakaan di Km 58 jalan tol Jakarta - Cikampek, Senin (8/4/2024).Dok Tim SAR Evakuasi korban kecelakaan di Km 58 jalan tol Jakarta - Cikampek, Senin (8/4/2024).

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri melalui software Integrated Road Safety Management System (IRSMS), telah merekap data kecelakaan lalu lintas selama gelombang pertama Operasi Ketupat 2024.

Periode dicatat mulai sejak Kamis (4/4/2024) sampai Minggu (7/4/2024), hari dimulainya puncak pertama arus mudik Lebaran.

Baca juga: Estimasi Kerugian Kecelakaan Sepanjang Arus Mudik, Tembus Rp 2 Triliun

4. Kapolri Sebut Puncak Arus Mudik Terlampaui dengan Baik

Ilustrasi jalan tol.Dok. PT Jasamarga Transjawa Tol Ilustrasi jalan tol.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan pengecekan kesiapan mudik tahun 2024 di Kantor Jasa Marga Km 70 Tol Jakarta-Cikampek.

Kapolri mengatakan, meski pada arus mudik 2024 jumlah kendaraan mengalami kenaikan namun puncak arus mudik sudah terlampaui dengan baik.

Baca juga: Kapolri Sebut Puncak Arus Mudik Terlampaui dengan Baik

5. Lamborghini Segarkan Logo Ikonik, Cek Perbedaannya

Logo baru LamborghiniFoto: Lamborghini Logo baru Lamborghini

Zaman berubah para pabrikan mobil ikut beradaptasi dengan mengubah logo perusahaan. Tujuannya agar lebih modern dan sesuai dengan perkembangan zaman yang makin canggih.

Salah satu pabrikan yang mengubah logonya ialah Lamborghini. Pabrikan asal Italia yang terkenal memproduksi supercar tersebut ikut menyegarkan logo ikonik "Banteng Mengamuk."

Baca juga: Lamborghini Segarkan Logo Ikonik, Cek Perbedaannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau