Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya, Pemudik Diimbau Jangan Istirahat di Bahu Jalan Tol

Kompas.com - 08/04/2024, 11:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Para pemudik Lebaran 2024 diimbau tidak menggunakan bahu jalan tol untuk beristirahat, karena sangat berbahaya.

Seperti unggahan video akun resmi Instagram @satlantaspolresindramayu, Minggu (7/4/2024), di mana memperlihat polisi mengimbau masyarakat yang berhenti di bahu jalan tol karena berbahaya untuk diri sendiri maupun orang lain.

Baca juga: Bahaya Tradisi Menyapu Koin di Indramayu, Patut Ditertibkan

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Satlantas Polres Indramayu (@satlantaspolresindramayu)

Sebelumnya, Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, dalam rangka mengantisipasi kemacetan lalu lintas di jalan tol, khususnya di sekitar rest area pihak kepolisian akan berlakukan buka tutup.

“Jika memang rest area sudah penuh, kami akan tutup rest area, lalu pemudik silahkan mencari exit tol terdekat untuk istirahat di jalan alternatif dan sekitarnya, jangan menumpuk di bahu jalan karena berbahaya,” kata Aan, Jumat (5/4/2024).

Meski begitu, masih saja ditemui pengendara mobil yang merasa lelah atau ngantuk beristirahat di bahu jalan tol.

Baca juga: Penampilan Apik Pedro Acosta Bikin Rekan Setimnya Tertekan

Sejumlah pemudik memanfaatkan bahu jalan di kilometer 188 Tol Cipali untuk istirahat sejenak, pada Sabtu (6/4/2024) dini hari. Mereka terpaksa istirahat di titik ini karena rest area sebelumnya penuh.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON/ Kompas.com Sejumlah pemudik memanfaatkan bahu jalan di kilometer 188 Tol Cipali untuk istirahat sejenak, pada Sabtu (6/4/2024) dini hari. Mereka terpaksa istirahat di titik ini karena rest area sebelumnya penuh.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, orang yang berhenti di bahu jalan tol disebabkan badan mulai lelah dan rasa kantuk yang tidak tertahankan lagi.

Berhenti di bahu jalan apalagi di jalan tol Indonesia merupakan tindakan yang cukup rawan. Sebab, masih banyak masyarakat yang menyalip menggunakan bahu jalan.

Jika kebetulan terjadi dan ada mobil yang berhenti di bahu jalan tol, maka risiko terjadinya kecelakaan bisa terjadi.

“Karena (di Indonesia) bahu jalan digunakan jadi jalur cepat dan sebaliknya jalur cepat buat lambat. Jadi di Indonesia jalan tol jauh lebih berbahaya dibandingkan jalan biasa,” kata Jusri.

Baca juga: Usai Longsor, Kendaraan Golongan I Boleh Melintas di Tol Bocimi

Jusri mengatakan, jika bukan keadaan darurat jangan berhenti di bahu jalan. Meski fungsinya memang diperuntukan untuk keadaan semisal keadaan rusak, mobil bermasalah dan lain hal termasuk kantuk.

“Bahu jalan untuk berhenti sekalipun jika tidak darurat sekali jangan dilakukan. Jika terpaksa, usahakan berhenti sejauh-sejauhnya dari bahu jalan tersebut. Jika ada tepian atau tanah (di sampingnya) maka usahakan mobil keluar dari bahu jalan itu sejauh mungkin,” kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau