Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tahun Ekspor Bergerak Positif, TMMIN Siap Jajaki Pasar EV

Kompas.com - 20/03/2024, 20:31 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyatakan bahwa mobil buatan anak bangsa kini sudah dapat bersaing di pasar mancanegara.

Kondisi tersebut terbukti dari pencapaian ekspor perusahaan yang selalu berhasil mencapai kinerja positif sepanjang 10 tahun lamanya. Kinerja itu pula mampu berkontribusi terhadap ekonomi nasional.

"Sampai saat ini, kami terus mengupayakan untuk ekspor. Dalam perjalanan panjang kami dari 1987 dan alhamdulillah sudah 10 tahun kita mencapai ekspor yang positif," kata Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto di Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Baca juga: Toyota Mulai Serius Ramaikan Pasar BEV Nasional 2026

Ekspor Mobil ToyotaFoto: TMMIN Ekspor Mobil Toyota

Adapun sejak awal tahun 2024 ini, kata dia, TMMIN langsung tancap gas dengan mengekspor puluhan ribu unit mobil Toyota ke berbagai negara.

Tercatat saat ini sudah ada 80-100 negara yang menjadi tujuan ekspor dari perusahaan, mencakup Asia, Amerika Latin, Afrika, sampai Australia.

"Kalau kita lihat di Januari dan Februari ini (2024), ekspor kita juga sudah lumayan, 42 ribu unit. Dan kalau lihat sampai saat ini, Toyota sudah ekspor total 2,6 juta unit mobil," kata Nandi.

Berbekal tren positif yang ada, Toyota berkomitmen untuk terus mengekspansi pasar ekspor untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan devisa negara.

Baca juga: Mudik Lebaran Pakai City Car, Harga Ignis Bekas mulai Rp 87 Jutaan

Ilustrasi ekspor mobil.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi ekspor mobil.

Selain itu, Toyota juga akan mengulik lebih jauh mengenai kendaraan elektrifikasi di pasar ekspor. Mengingat, keberhasilan Toyota Kijang Innova Zenix HEV menjadi pintu untuk masuk ke sana.

"Soal pengembangan pasar ke depan, saat ini, kami masih mencari destinasi atau negera-negara baru untuk meningkatkan ekspor. Lalu soal elektrifikasi, sekarang kenaikannya tinggi," ujar dia.

"Kira-kira hampir 10 persen kontribusinya, beberapa tahun lalu baru 2-3 persen. Ini tentu kita akan eksplor lagi," tutup Nandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com