Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Sering Kebut-kebutan, Fitur Keselamatan Aktif Dibutuhkan

Kompas.com - 12/03/2024, 07:42 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi infrastruktur jalan tol yang semakin baik memang memangkas waktu perjalanan kalau pakai bus AKAP. Cuma, tidak dipungkiri para pengemudi bus kerap memacu kendaraannya sampai kecepatan maksimal.

Tidak jarang bus yang mengebut tadi mengalami kecelakaan, bisa karena oleng sampai hilang kendali. Dampaknya tentu kecelakaan yang fatal, membuat bus AKAP dipandang sebelah mata mengenai keselamatan.

Menanggapi kebiasaan pengemudi bus yang kerap kebut-kebutan, Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) meluncurkan produk yang dilengkapi sistem keselamatan aktif. Sistem Active Brake Assist (ABA) 5 dipasang ke O 500 RSD 2445, sasis bus premium terbaru.

Baca juga: Hino Yakin Pasar Bus Bisa Tumbuh 20 Persen Tahun Ini

Sasis bus premium terbaru Mercedes Benz O 500 RSD 2445KOMPAS.com/FATHAN Sasis bus premium terbaru Mercedes Benz O 500 RSD 2445

M Thoyib, Bus Body Builder Advisor DCVI, mengatakan, fitur ABA 5 membantu pengemudi kalau misal meleng. ABA mencegah bus menabrak kendaraan di depan dengan mengerem secara otomatis.

"Kalau driver tidak awas, akan dieliminir oleh kendaraan. Kami melihat ini sudah mulai diperlukan di Indonesia, salah satunya ada poin (sering dipakai) kebut-kebutan," kata Thoyib di Jakarta belum lama ini.

Selain ABA, 2445 juga dilengkapi dengan Adaptive Cruise Control, jadi kecepatan bus yang sudah disetel bisa mengikuti kendaraan di depannya. Saat mobil di depan mengurangi kecepatan, sambil menjaga jarak yang aman, maka bus ikut mengerem.

Baca juga: Jorge Martin Salahkan Kondisi Ban Saat Balapan di MotoGP Qatar 2024


Lalu ada juga Lane Departure Warning System yang memberikan peringatan saat bus keluar dari jalurnya. Serta ada Electronic Stability Control (ESP) yang menjaga kestabilan bus ketika dikemudikan, cegah oleng.

"Dari sisi driver kami menawarkan paket lengkap, termasuk driver training. Jadi driver mengetahui cara menggunakan kendaraan, diajari secara lengkap," ucap Thoyib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com