Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Menyalip Bus, Pengendara Motor Tabrakan Adu Banteng

Kompas.com - 08/03/2024, 09:42 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat melintas di jalan umum, semua pengendara wajib memahami jika potensi bahaya akan selalu ada, baik karena faktor kesalahan pribadi atau pihak lain.

Bahkan tidak jarang, seseorang yang sudah menaati aturan lalu lintas masih menjadi korban kecelakaan akibat perilaku gegabah dan ceroboh pengendara lain.

Satu contoh situasi ini nampak dalam video viral unggahan akun @dashcamindonesia di instagram, menunjukkan tabrakan adu banteng antar dua pengendara motor.

Melalui video tersebut, terlihat jelas jika tabrakan terjadi karena sikap kurang hati-hati salah satu pengendara yang coba mendahului truk dengan memotong jalur.

Baca juga: Alva: kalau Dinamo Motor Listrik Bermasalah, Surat-surat Diganti Baru

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Dashcam Indonesia (@dashcamindonesia)

Sialnya, ada pengendara lain dari arah berlawanan yang sudah pada jalurnya. Karena minimnya ruang untuk bereaksi, terjadilah tabrakan keras hingga keduanya terpental dan terkapar.

"Detik-detik kecelakaan antara dua sepeda motor, adu banteng di Gataksari Kejajar, Wonosobo," tulis pengunggah video, dikutip Kompas.com, Jumat (8/3/2024)

Belajar dari kejadian ini, pengendara motor harus memperhatikan salah satu anjuran keselamatan di jalan, yakni jangan gegabah saat hendak mendahului truk.

Baca juga: Bakal Banyak Bus Listrik di Pameran Busworld 2024

Kendaraan berat mengangkut material konstruksi proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah melintasi Jalan Negara menuju Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Selasa (6/2/2024).KOMPAS.com/ADITYA MAHENDRA Kendaraan berat mengangkut material konstruksi proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) tengah melintasi Jalan Negara menuju Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Selasa (6/2/2024).

Agus Sani, Head of Safety Riding AHM Wahana menjelaskan, truk adalah kendaraan besar dengan banyak area blind spot. Jika hendak menyalip atau mendahului, ada beberapa langkah yang harus dilakukan.

“Wajib lihat kanan-kiri kalau sebelum menyalip (truk), enggak boleh gegabah. Dan yang penting diperhatikan juga adalah kondisi jalan, apakah memungkinkan untuk mendahului,” ucapnya kepada Kompas.com, belum lama ini.

Dia menambahkan, pengendara sebaiknya tidak bersikap gegabah dan memaksa menyalip saat situasi tidak memungkinkan atau areanya belum jelas, misalnya saat di tikungan.

“Kalau posisinya di tikungan, sangat tidak dianjurkan menyalip. Kita enggak tahu apakah ada kendaraan lain yang mungkin melaju kencang juga,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau