Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Pernah Coba Hidupkan Mobil Terendam Banjir

Kompas.com - 11/02/2024, 11:41 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Banjir melanda sebagian besar daerah di Indonesia. Curah hujan tinggi dan jebolnya tanggul sungai menyebabkan pemukiman dan jalan tergenang air.

Salah satu dampaknya, banyak mobil tergenang sehingga diperlukan penanganan tepat agar mobil tidak mengalami kerusakan lebih parah.

Saat banjir sudah surut, mobil bisa segera dibawa ke bengkel namun ada hal yang tidak boleh dilakukan yakni mencoba untuk menyalakannya.

Baca juga: Alasan Mobil Bekas Banjir Harganya Hancur

Evakuasi para korban di posko pengungsian jembatan Tanggulangin, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jumat (9/2/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI).KOMPAS.COM/NUR ZAIDI Evakuasi para korban di posko pengungsian jembatan Tanggulangin, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jumat (9/2/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI).

Eko Sulistyo, Technical Leader Nasmoco Demak mengatakan, penangan paling tepat setelah mobil kena banjir adalah melepas aki dan segera membawanya ke bengkel dengan towing.

“Jangan coba dihidupkan mobil yang sempat kebanjiran, karena perlu dipastikan terlebih dulu apakah air tidak masuk ke ruang bakar, begitu juga perangkat elektronik pasti basah,” ucap Eko kepada Kompas.com, Sabtu (10/2/2024).

Eko mengatakan, kalau sampai mobil dinyalakan, dan air masuk ke ruang bakar melalui saluran udara maka risikonya akan terjadi water hammer.

Baca juga: Banjir Besar di Grobogan Mulai Surut, Tanggul Jebol Diperbaiki

Situasi banjir di Jalan Pantura Demak-Kudus, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024). Jalur Demak-Kudus putus.Dok. Relawansemarang Situasi banjir di Jalan Pantura Demak-Kudus, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024). Jalur Demak-Kudus putus.

“Saat mesin dicoba start, piston yang seharusnya mengkompresi udara, karena ini air masuk maka akan terjadi kerusakan, bisa menyebabkan lengan piston patah, blok mesin pecah dan sebagainya,” ucap Eko.

Maka dari itu, Eko mengatakan ada prosedur khusus ketika mobil sudah masuk bengkel yakni memastikan air tidak masuk ke ruang bakar sebelum menghidupkan mesin.

“Paling mudah memeriksa saringan udara, bila kondisinya basah kemungkinan air sudah masuk ke ruang bakar, tapi kalau kering ada harapan masih aman, selanjutnya perlu lepas busi untuk melihatnya secara langsung,” ucap Eko.

Baca juga: Sepekan Banjir Demak, 71.191 Jiwa Terdampak, 11.191 Orang Mengungsi


Beberapa perangkat elektronik seperti modul dan ECU juga perlu segera diamankan dengan mengeringkannya, menurut Eko. Jangan lama dibiarkan karena ada risiko dapat membuatnya rusak.

“Akan lebih aman bila aki segera dilepas untuk menghindari terjadinya korsleting, selanjutnya semua perangkat elektronik perlu segera dikeringkan,” ucap Eko.

Menyikapi adanya penanganan khusus terhadap mobil yang terkena banjir, Eko menyarankan sebaiknya menghubungi layanan towing dan membawanya ke bengkel resmi terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com