JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini ramai di media sosial pengendara motor yang tampak emosi ke pengemudi bus TransJakarta. Pada video yang salah satunya diunggah akun Dashcam Indonesia, pengendara tadi masuk ke dalam jalur TransJakarta.
Tidak lama pengendara tadi melanjutkan jalan di jalur TransJakarta, di depannya sudah ada petugas yang menilang.
Selain itu, beredar video yang menunjukan pengemudi mobil memainkan lampu di bagian belakang. Terlihat lampu tersebut menyala kanan dan kiri secara bergantian.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @innova.power tersebut, membuat banyak netizen berkomentar atas perilaku pengemudi mobil tersebut.
“Satu kata Norakxxx,” tulis akun @syharoelkhan. “Bikin SIM dimana ya...ga faham regulasi tentang lampu kendaraan,” tulis akun @zzz_limited.
Berikut 5 artikel terpopuler di kanal otomotif pada Sabtu, 10 Februari 2024:
1. Video Pengendara Motor Justru Marah Saat Masuk Jalur TransJakarta
Tapi dari video tersebut terlihat hal yang miris, di mana pelanggar aturan kelihatan lebih emosi daripada yang sudah sesuai.
Budiyanto, pengamat Transportasi mengatakan, sudah jelas dalam UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 106 Ayat 4, setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor wajib mematuhi ketentuan tentang rambu larangan dan perintah.
Baca juga: Video Pengendara Motor Justru Marah Saat Masuk Jalur TransJakarta
2. Memodifikasi Lampu Mobil Sama Dengan Gagal Paham Keselamatan
Sementara, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, perilaku tersebut merupakan tindakan yang kampungan.
“Orang yang beretika paham aturan-aturan dalam lalu lintas. Judulnya aja lalu-lintas, artinya kan bergerak. Saat bergerak itulah lampu-lampu pada kendaraan digunakan untuk berkomunikasi dengan banyaknya pengguna jalan yang silih berganti,” ucap Sony kepada Kompas.com, Jumat (10/2/2024).
Baca juga: Memodifikasi Lampu Mobil Sama Dengan Gagal Paham Keselamatan
3. Alasan Hyundai Masih Gunakan Baterai Nikel Dibanding LFP
Saat ini sejumlah produsen mobil listrik di Indonesia sudah menggunakan baterai Lithium Ferrous Phosphate (LFP). Sebut saja Wuling dan BYD. Baterai ini diklaim memiliki sejumlah keunggulan, diantaranya lebih aman karena tahan panas dan tidak mudah meledak, serta durabilitas yang lebih panjang.
Kendati demikian, pabrikan asal Korea Selatan Hyundai tetap memilih menggunakan baterai lithium ion jenis nickel manganese cobalt (NMC).
Baca juga: Alasan Hyundai Masih Gunakan Baterai Nikel Dibanding LFP