Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Pelemparan Batu di Jalan Terjadi Lagi, Pengemudi Wajib Waspada

Kompas.com - 10/02/2024, 13:02 WIB
Aprida Mega Nanda,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata yang hendak melintas dari arah Cianjur, Jawa Barat, menuju Jonggol, Jumat (9/2/2024).

Diketahui kecelakaan itu terjadi karena bus dilempar batu oleh remaja yang melintas mengendarai motor. Sopir bus yang terluka di bagian kepala hilang kendali hingga bus tersebut menabrak truk pengangkut pasir yang parkir di pinggir jalan.

“Saat bus tersebut di jalur alternatif Jonggol dari arah berlawanan tiba-tiba melaju sebuah motor berboncengan, lalu melemparkan batu ke arah kaca dan mengenai sopir,” ucap Kapolsek Cikalongkulon AKP Arip Titim Firmanto, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (10/2/2024).

Baca juga: Klaim Daihatsu, Buka 2024 dengan Catatan Penjualan Positif

Akibat kejadian tersebut, sopir bus terluka dan bus yang menabrak truk mengalami kerusakan berat di bagian depan.

Founder & Training Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, pengemudi harus tahu pentingnya waspada ketika menyetir, apalagi tempat yang terkenal rawan aksi lempar batu.

“Kejadian seperti ini pernah terjadi sebelumnya, memang berbahaya dan tidak manusiawi karena pelaku tidak memikirkan apa dampaknya terhadap korban. Menyikapi ini, pada umumnya kita harus meningkatkan kewaspadaan saat berkendara,” ujar Jusri.

Jusri melanjutkan, sebaiknya ketika mengemudi harus punya konsentrasi penuh dan melihat jauh ke arah depan.

Ilustrasi berkendara.unsplash.com/Viktor Bystrov Ilustrasi berkendara.

Dengan begitu, setidaknya kelihatan ada objek apa yang terlihat, apalagi saat melewati jembatan di mana sering terjadi aksi pelemparan batu.

Kemudian jika di jembatan terlihat ada yang ganjal, misalnya seperti sekumpulan orang segera kurangi kecepatan.

“Namun perhatikan juga, kurangi kecepatan jangan mendadak karena malah bisa menyebabkan tabrak belakang,” ucap Jusri.

Kalau memungkinkan, pindah lajur bisa dilakukan dengan memperhatikan kondisi lalu lintas. Jadi kalau sepi bisa menghindari lajur yang di atas jembatannya ada banyak orang.

Baca juga: Ada Agenda Pengamanan Pemilu, Semua Gerai Samsat Libur Panjang

Langkah-langkah tersebut bisa dijadikan sebagai antisipasi. Namun paling utama itu selalu waspada saat berkendara, karena bahaya mengintai bukan hanya karena faktor internal tapi juga eksternal atau lingkungan sekitar yang kita lewati.

“Penting juga diketahui, risiko dalam berkendara bukan hanya dari depan, belakang, atau samping saja, tapi atas dan bawah,” kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com