Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos Menabrak Kucing Bikin Sial, Begini Cara Menyikapinya

Kompas.com - 02/02/2024, 09:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak hal yang menjadi penyebab kecelakaan di jalan raya, salah satunya bisa terjadi karena menghindari kucing atau binatang yang tiba-tiba menyeberang.

Seperti video yang diunggah oleh akun Instagram @dashcam_owners_indonesia, Kamis (1/2/2024). Dalam tayangan tersebut terlihat mobil berkelir putih melakukan pengereman secara tiba-tiba lantaran ada anak kucing yang menyeberang.

Sontak pengemudi lain yang berada di belakang mobil putih itu juga melakukan pengereman mendadak. Akibat aksi tersebut, pengendara motor yang berada tepat di belakang mobil tidak bisa menghindar hingga terjatuh.

Baca juga: PO Gumarang Jaya Rilis 4 Unit Bus Pakai Bodi Tourista SR3

Unggahan itu pun menuai beragam komentar dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang mereka yang memberi saran untuk tidak melakukan pengereman mendadak hanya karena menghindari hewan liar. Sebab hal tersebut berpotensi menyebabkan kecelakaan yang lebih fatal.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

“Saya juga pecinta kucing dan punya kucing jg, tp klo tidak memungkinkan untuk menghindar atau mengerem lebih baik diteruskan saja kecuali jalanan sepi dan di belakang tidak ada kendaraan lain,” tulis akun @dayu_nugrohoputro.

“Jangan dibiasakan ngerem mendadak karena cuma hewan liar . kasian yang belakang bisa tabrakan beruntun cuma karena hewan liar/peliharaan, efeknya lebih fatal,” tulis komentar @mamang_resing0_o.

“Plis bijak dalam berkendara, kalo keadaan tidak memungkinkan kaya gini bablasin aja. Kalo rem mendadak kaya gini potensi kerugian dan fatalitynya sangat tinggi,” tulis akun @_rioid.

Seperti diketahui, di Indonesia masih ada mitos yang mengatakan apabila menabrak kucing, maka pengendara bisa kena sial. Mitos ini jadi salah satu alasan yang membuat sebagian orang lebih memilih untuk mengerem secara mendadak untuk menghindari tabrakan dibanding harus menabrak hewan tersebut.

Ilustrasi kucing belang tiga dan kucing oren.iStockphoto/Koichi Yoshii Ilustrasi kucing belang tiga dan kucing oren.

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, terlepas dari hal itu mitos atau fakta, sebagai pengemudi yang defensive harus dapat memilah dan memilih risiko mana yang risikonya lebih rendah.

“Misalnya bila terpaksa harus menabrak kucing daripada menghindar dan lebih membahayakan karena misalnya ada kendaraan dari arah berlawanan, maka pengemudi harus memilih untuk menabrak kucing,” ucap Marcell.

Baca juga: Berkendara Saat Hujan, Ingat Cara Mengerem yang Benar dan Aman

Menurut Marcell, hal ini lebih baik dari pada harus mencelakai diri sendiri, penumpang dan kendaraan lain.

“Namun bila masih aman untuk dihindari coba untuk dihindari, dengan catatan harus melihat situasi dan kondisi,” kata Marcell.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com